Mira Lesmana dan Riri Riza/wikimedia.org
Entertainment

Komentar Mira Lesmana Sebagai Juri FFI 2017

Ilman A. Sudarwan
Senin, 9 Oktober 2017 - 14:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produser film Mira Lesmana yang juga juga menjadi juri dalam Festival Film Indonesia 2017 menegaskan semua film yang masuk nominasi adalah film terbaik di tahun 2017, termasuk Pengabdi Setan dan Kartini.

“Saya udah nonton semuanya, jadi memang menurut saya film-film yang dinominasikan adalah film-film yang memang terbaik ya di tahun 2017 ini, bahkan ada juga yang di penghujung 2016, seperti cek toko sebelah,” katanya Jumat (6/10/2017).

Menurut Mira, kedua film ini bisa masuk ke dalam banyak nominasi lantaran keduanya memiliki daya tarik yang tinggi dari sisi visual yang ditawarkan. “keduanya memiliki unsur-unsur visual dalam film yang yang semuanya menarik, mungkin itu makana keduanya mendapatkan nominasi terbanyak ya.”

Dia juga memberi komentar tentang masuknya film Posesif ke dalam nominasi film terbaik. Menurutnya, apa yang dilakukan Posesif yang melakukan screening melalui bioskop-bioskop kecil menawarkan alternatif baru dalam dunia bioskop di Indonesia.

“Sebenarnya Posesif ini sudah secara terbatas, tapi terbuka untuk umum. Mungkin orang biasa melihatnya pada bioskop-bioskop besar. Masa kini ini, bioskop tidak hanya dimiliki oleh jaringan yang besar. Ada juga bioskop-bioskop kecil yang merdeka. Ini seharusnya dianggap sebagai bioskop alternatif ya.”

Mira sendiri dalam FFI kali ini terlibat sebagai perwakilan juri dari Asosiasi Produser Film Indonesia. Dia menilai aturan baru dalam penjurian sebagai sesuatu yang positif guna mendukung pemberdayaan asosiasi film di Indonesia.

“Untuk memberdayakan asosiasi, dan kedua untuk memastikan masa depan film indonesia ada di orang-orang perfilman. Orang film itu sudah mempunya mekanisme dalam menilai film, melihat profesionalisme ini saya rasa ini sangat penting,” katanya.

Dilibatkannya asosiasi dalam penjurian kata dia adalah hal yang sudah coba dimulai sejak beberapa tahun ke belakang. Selain memberdayakan insan perfilman, cara ini juga menurutnya akan mendewasakan asosiasi perfilman di Indonesia.

“Sistem penjurian sebanarnya sudah ada sejak tahun lalu, bahkan dua tahun lalu. ini tahun ketiga bahkan menggunakan suara juri dan juri mandiri. Ini cara yang baik memberdayakan dan mendewasakan asosiasi film.”

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro