Bisnis.com, JAKARTA - Lima Rumah Sehat Baznas (RSB) yang tersebar di lima provinsi selama triwulan ketiga 2017 melayani perawatan kesehatan secara cuma-cuma kepada 64.161 pasien.
Alokasi biaya perawatan pasien di lima rumah sakit milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang diberi nama Rumah Sehat Baznas (RSB) itu selama Juli-September 2017 mencapai Rp3,45 miliar.
“Selama Juli-September 2017, seluruh RSB menyalurkan donasi berbentuk pelayanan kesehatan senilai Rp3,45 miliar. Dana itu digunakan untuk mengobati 64.161 pasien di lima RSB,” kata Kepala RSB Indonesia Meizi Fachrizal Achmad.
Dia mengutarakan hal tersebut pada Rabu (25/10/2017) dalam Rakernas RSB di Yogyakarta yang bertema Perkuat Internal, Jalin Sinergi Nasional dan Internasional, yang akan berlangsung 3 hari.
Meizi menjelaskan khusus September 2017, penerima manfaat lima RSB mencapai 20.820 pasien yang terdiri dari 11.867 pasien layanan luar gedung (LLG) dan 8.953 pasien layanan dalam gedung (LDG) dengan total biaya perawatan Rp1,12 miliar.
Adapun perinciannya untuk RSB Pangkalpinang 1.323 pasien (667 LDG dan 656 LLG) dengan total biaya Rp153,3 juta, dan RSB Jakarta 5.730 pasien (1.775 LDG dan 3.955 LLG) dengan biaya Rp380,6 juta.
Kemudian RSB Yogyakarta 3.755 pasien (2.510 LDG dan 1.245 LLG) dengan total biaya Rp181,8 juta, RSB Sidoarjo 4.622 pasien (2.054 LDG dan 2.568 LLG) Rp223,2 juta, dan RSB Makassar melayani 5.390 pasien (1.947 LDG dan 3.443 LLG) biaya Rp188 juta.
“Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi semua orang. Namun bagi kaum duafa, pelayanan kesehatan yang memadai dan layak sering kali merupakan sesuatu yang masih menjadi impian. Baznas menyadari betul akan hal ini,” ujar Meizi.
Sementara itu anggota Baznas, Nana Mintarti, mengatakan RSB siap mengoptimalkan pelayanannya kepada masyarakat dhuafa dengan menggelar Rakernas RSB di Yogyakarta.
Rakernas juga untuk mendorong kemitraan strategis di bidang medis dengan stakeholders dunia kesehatan di Tanah Air, serta meningkatkan komunikasi kelembagaan RSB agar menjadi top of mind gerakan kesehatan Indonesia.
“Selain itu juga menguatkan branding program RSB dengan memperkuat media relation, komunikasi pemasaran dan penggunaan bahasa internasional,” ujar Nana.