Bisnis.com, JAKARTA - Panitia Festival Film Indonesia (FFI) 2017 menegaskan tak ada masalah dengan dinominasikannya film Posesif dalam beberapa nominasi penghargaan film tertinggi di Indonesia tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Riri Riza selaku Ketua Bidang Penjurian FFI 2017 di Jakarta, Selasa (24/10/2017). Riri menerangkan bahwa film Posesif telah melalui proses panjang yang membuatnya masuk nominasi secara layak dan tanpa cela.
Sebelumnya, dinominasikannya film tersebut mengundang pro dan kontra di berbagai kalangan. Ada pihak yang menganggap film tersebu tidak bisa dinominasikan lantaran belum ditayangkan secara resmi di bioskop. Bahkan ada yang mengatakan film ini belum dinyatakan lulus dari Lembaga Sensor Film Indonesia.
Baca Juga 'Hujan Bulan Juni' Makan Biaya Besar |
---|
Menanggapi itu, Riri mengatakan pihak juri tidak bermasalah dengan hal tersebut. Film-film yang dinominasikan, termasuk pula film Posesif, seluruhnya adalah rekomendasi dari asosiasi film yang tergabung dalam 75 juri FFI 2017. Untuk bisa direkomendasikan menjadi nominasi, syaratnya adalah film tersebut sudah diputar dan ditonton oleh komunitas film.
Selain itu, soal urusan dengan Lembaga Sensor (LSF) Film Indonesia, Riri membela film Posesif dengan mengatakan film tersebut sebenarnya sudah berkomunikasi dengan pihak juri selagi proses pendaftaran di LSF terus berlangsung.
"Mereka sebenarnya sudah mengurus sejak 22 Agustus, 5 September kemudian dipanggil [oleh LSF]. Prosesnya agak lama karena negosiasi batasan umur, mereka ingin 13 tahun ke atas, sementara LSF ingin di 18 tahun ke atas, proses itu berlangsung cukup lama," katanya.
Baca Juga FFI 2017 : Begini Komentar Juri |
---|
Menurut Riri, perubahan cara pendaftaran film nominasi yang saat ini ditentukan oleh asosiasi film seharusnya bisa ditanggapi dengan positif. Perubahan dilakukan justru untuk memberi peluang lebih luas kepada pembuat film agar bisa masuk nominasi karena syaratnya adalah ditonton dan direkomendasikan oleh asosiasi film.
"Saat ini kita melihat film muncul dari mana saja, tidak terbatas lagi pada film-film yang ditayangkan di bioskop saja."