Bisnis.ccom, JAKARTA - Forum Kriya Kontemporer Indonesia (FKKI) menggelar pameran kriya bertajuk "Pameran Kriya: Bersuka Ria Bersuka Kriya" di Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pameran ini dibuka pada Selasa (19/12/2017) pukul 19.00 WIB dan akan terbuka untuk umum sampai 30 Desember 2017.
Pameran ini menampilkan 20 karya dari 16 perupa yang tergabung dalam FKKI. Mereka berasal dari lintas generasi yang berbeda, ada yang masih merupakan mahasiswa, dosen, maupun alumni dari Insitut Kesenian Jakata (IKJ). Pameran ini juga berhasil diselenggarakan karena kerja sama dengan forum Ini IKJ yang merupakan forum alumni kampus tersebut.
Pada acara pembukaan yang dilanhsungkan kemarin malam, ada pula penampilan teater atau seni performans dari Ferry Ahmad Rosyid dan Hengky Bae. Sementara kurator untuk pameran ini adalah Jae Manae Syahmenan.
Dalam catatan kuratorialnya Jae menuliskan bahwa pameran ini berusaha menunjukkan konsistensi para perupa untuk tetap berkesenian menggunakan kayu meski tengah berada dalam era modernasasi saat ini. Para perupa yang terlibat sama sekali tidak terpengaruhi hal itu dalam berkarya. Hasilnya karya mereka tetap bebas dan beragam, memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pencinta seni kriya.
"Kolaborasi ini berlandaskan kebebasan seutuhnya pada proses karya, sehingga mencapai nilai kesadaran terhadap keindahan yang kongkrit dalam perspektif para perupa kriya kayu, dan tidak lagi terbelenggu oleh skema dan aturan dasar berkarya," tulisnya.
Beberapa karya yang menarik untuk dicermati di antaranya adalah karya dari perupa Ferdy Ramadhan yang berjudul "Foodjaj" yang merupakan eksplorasi aas fenomena keberadaan transportasi daring saat ini. Sang perupa yang masih mahasiswa di IKJ merespons realitas dengan membuat instalasi berupa bajaj yang dimodifikasi menggunakan elemen kayu sehingga sekilas mirip dengan food truck.
Di samping karya mahasiswa ada pula karya alumbi IKJ yang punya tone dan rasa yang berbeda dalam karyanya. Salah satunya adalah Flat Earth, Flat moon, Flat Sun & Sky dari Hardiman Radjab. Melalui sebuah koper dia kayu dia berusaha menyajikan realitas tentang perubahan zaman dan perilaku manusia dalam berpindah tempat.