Bisnis.com, JAKARTA - Ciputra Artpreneur menindaklanjuti nota kesepahaman yang diteken di Jakarta pada 24 November lalu bersama China Performing Arts Agency (CPAA)/China Arts and Entertainment Group (CAEG). Untuk itu, pekan lalu Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata berangkat ke Guangzhou, China
Keberangkatan tersebut ditujukan untuk menandatangani MoU lanjutan bersama 33 negara lain yang tergabung dalam Silk Road International League of Theaters (SRILT).
Associate Director Ciputra Artpreneur Yati Yusoff mengungkapkan kerja sama ini tidak hanya berdampak positif bagi Ciputra Artpreneur sebagai satu-satunya gedung kesenian Indonesia yang tergabung di SRILT, tetapi juga bagi dunia seni dan budaya secara keseluruhan di Indonesia.
“Para anggota [SRILT] sangat bersemangat mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Kami percaya bahwa keanggotaan ini tidak hanya akan menguntungkan bagi Ciputra Artpreneur, tetapi juga lebih penting lagi untuk dunia seni Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, menurut Yati, juga kerja sama ini bisa membuka lebih banyak kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dengan negara anggota lainnya, baik dalam konteks hubungan kesenian maupun hubungan perdagangan.
“Kami berharap bisa menjalin lebih banyak kerja sama dengan kelompok dan pengelola seni pertunjukan dari sesama negara anggota [SRILT]. Sebagai mana diketahui, seni selalu menjadi pembuka dalam sebuah hubungan perdagangan, oleh karenanya kami juga berharap kerja sama ini bisa membawa lebih banyak kerja sama perdagangan dengan Indonesia,” tambahnya.
SRILT sendiri merupakan liga internasional yang digagas oleh pemerintah China pada Oktober 2016. Persatuan tersebut dibuat sebagai bagian dari rencana ambisius Presiden China Xi Jinping untuk membangkitkan kembali hubungan perdagangan di Jalur Sutra yang terbentang dari Asia sampai Eropa Timur.
Jalur Sutra versi modern ini terbagi menjadi dua jalur yakni jalur darat dan jalur laut. Pemerintah China mengusung jargon One Belt One Road untuk proyek ini. Visi jalur ini adalah kedamaian dan kooperasi, keterbukaan dan inklusivitas, pembelajaran dan keuntungan bersama.
Selain akan sangat berdampak pada bidang perekonomian negara-negara anggotanya, kehadiran jalur perdagangan ini juga sangat krusial bagi perkembangan seni dan kebudayaan. Oleh karenanya, China membuat China Arts and Entertainment Group (CAEG) sebagai lembaga kesenian yang disupervisi dan dibiayai oleh pemerintah.
Lembaga ini kemudian membuat SRILT sebagai sebuah program strategis untuk mengembangkan seni dan budaya di negara-negara jalur sutra. Sampai saat ini SRILT sudah berisikan 83 anggota yang terdiri pengelola kedung kesenian.
Sebanyak 27 anggotanya berasal dari China, sementara 56 lainnya berasal dari dua organiasasi internasional dan 31 negara berbeda.