Bisnis.com, JAKARTA - Suara tangis Bonita Angelia, isteri pentolan grup musik Koes Plus, Yon Koeswoyo, mungkin belum usai setelah kepergian suaminya itu. Pada 5 Januari 2018, Yon meninggal dunia pada usia 77 tahun akibat penyakit sesak nafas dari kebolongan pada paru-paru yang dideritanya. Yon dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta.
Lantaran, sosok pria kelahiran 27 September 1940 di Tuban, Jawa Timur itu, meninggalkan sejuta kebaikan dan kenangan yang sulit dilupakan. Bahkan, bukan hanya kepada Bontia, yang telah memberikan Yon dua anak. Yon sebelumnya sudah memiliki dua anak dari isteri pertamanya, Damiana Susi.
Lebih dari itu, Yon, anak keenam dari sembilan anak pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini, meninggalkan kesan yang mendalam kepada banyak orang. Setidaknya kepada penggemar Koes Plus, grup band yang cikal bakalnya dibentuk pertama kali pada 1969 dari Kus Brothers yang bubar 1962, yang jumlahnya jutaan orang.
Sosok Yon, yang begitu lekat dengan Koes Plus sejak awal berdiri hingga sebelum menghembus nafas terakhir pada 5 Januari lalu. Terakhir dia membentuk Koes Plus Pembaharuan atau Koes Plus formasi milenium dengan merekrut Danang ex B-Plus (guitarist), Soni ex B-Plus (bassist), dan Seno (drumer ) dan formasi itu eksis sejak 2004 hingga saat ini.
Yon memiliki suara yang begitu khas. Yon memang sejak awal diproyeksikan oleh Tonny Koeswoyo --anak keempat dari keluarga Koeswoyo-- untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus.
Suaranya, yang dalam perkembangannya meniru pola Everly Brothers --dua bersaudara kembar dari Amerika-- karena menggunakan 2 penyanyi kakak beradik yakni Yon dan Yok, dalam lagu Sedih Hatiku membuat lagu itu mampu membuat para penggemar atau siapa pun yang mendengarkannya tenggelam ke suuasana sunyi dan pilu. "Sedih hatiku mengapa beku hatiku, kuingin hibur diriku sendiri…kuingin bernyanyi di malam ini sebagai penawar hati….Tolonglah-tolongkah Aku…"
Atau dengar saja lagu Hidup yang Sepi. Syairnya "Hidupku selalu sepi…Menjerit dalam hatiku. Kuhibur selalu diriku.. Bernyanyi sedih dan pilu…Matahari kan bersinar sayangku.. o… o…o…o..Mendung kan tertiup angin…Burung burung kan bernyanyi sayangku o…o…o…o… Menghibur hati yang sedih…"
Konon, lagu itu, bercerita tentang dirinya. Di antara saudara-saudaranya, seperti dilansir wikipedia.org, Yon termasuk yang telat menikah. Hal itu pun ia tuangkan dalam lagu ciptaannya berjudul "Hidup Yang Sepi". Lagu yang lahir ketika Yon benar-benar sepi sebagai pria lajang tanpa kekasih. Bahkan ia pernah menyanyikan lagu itu sampai matanya berlinang. Pada masa remaja Yon mengaku sempat merasakan cinta platonik yang dahsyat pada seorang gadis orang Indo Belanda yang cantik. Gadis itu bahkan hampir menggoyahkan imannya. Namun cinta itu tak berkelanjutan.
Arwah Yon kini telah berada dalam kedamaian yang abadi. Segala kenangan lewat lagu-lagunya yang melankolis, menggugat atau menghibur, tidak akan pernah membuat nama ayah dari empat anak ini --Gerry Koeswoyo, David Koeswoyo, Bela Aron, Kenas-- dilupakan. Namanya akan abadi. Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan...Lagu-lagunmu akan selalu dikenang....Bersinar Terus Sampai Nanti...Selamat jalan Yon...