Bisnis.com, JAKARTA-Produser hip hop Russell Simmons pada Kamis (25/1/2018) waktu setempat membantah tuduhan dari seorang sutradara perempuan yang mengaku pernah diperkosa olehnya ketika membuat film dokumenter di rumahnya di Los Angeles pada 2016. Kabar ini menambah panjang deretan perempuan yang mengaku telah mengalami pelecehan seksual oleh produser musik dan film.
Sutradara Jennifer Jasorik secara resmi mengajukan tuntutan hukum pada hari Rabu (24/1/2018) di pengadilan federal Los Angeles. Dalam tuntutannya dia menyebut Simmons telah memaksa dirinya untuk melakukan hubungan intim dengannya setelah dia sempat menolak permintaan Simmons tersebut.
"Simmons menjadi agresif dan mendorong saya ke ranjangnya," tulis Jasorik dalam tuntutannya terhadap Simmons. Dalam berkas tersebut juga disebutkan sang produser sempat melempar Jasorik ke ranjang sebelum melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Simmons yang merupakan Co Founder Def Jam Records membantah klaim tersebut. Dia mengatakan semuanya sudah selesai dan jelas.
"Saya percaya bahwa semuanya sudah saya katakan dan semuanya sudah selesai, semuanya akan jelas bagi semua orang sebagai mana hal ini jelas bagi saya bahwa saya tidak pernah melakukan apapun yang tertuduh dalam tuntutan tersebut," katanya sebagaimana dikutip dari Reuters.
Dalam tuntutan tersebut, Simmons dituntut membayar uang sebesar US5 juta. Simmons mengatakan waktu itu justru sedang menjadi produser dan pemodal dalam film dokumenter yang dibuat Jasorik. Keduanya bertemu di Ney York pada 2016.
Jasorik sendiri mengungkapkan setelah kejadian pada Agustus 2016 tersebut dia hanya berani berbicara kepada beberapa teman terdekatnya saja. Selain itu, dia juga sempat mengalami gangguan mental permanen maupun sebagian, malu, ketidaknyamanan, kecemasan, dan depresi yang membuatnya kesulitan untuk kembali bekerja.
Sebelumnya, sembilan perempuan juga telah mengaku pernah mengalami pelecehan seksual oleh Simmons pada 1983. Empat di antaranya bahkan mengatakan telah diperkosa oleh Simmons. Pihak kepolisian New York menyatakan tengah membuka tahapan investigasi.
Dalam konteks yang lebih luas, tuduhan pelecehan seksual oleh aktor, sutarada, dan agen telah bergulir sejak Oktober 2017. Kasus ini telah membuat beberapa orang penting di industri hiburan Amerika Serikat mengundurkan diri, dipecat, atau diberhentikan dari proyek yang sedang mereka kerjakan.
Selain berlangsung di dunia hiburan, hal yang sama juga terjadi untuk dunia politik, bisnis, dan pekerjaan di sana. Banyaknya korban yang mulai berbicara tentang masalah ini terinspirasi dari gerakan #MeToo di media sosial yang digagas oleh para korban pelecehan ataupun kekerasan seksual.