Bisnis.com, JAYAPURA - Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giyai mengimbau seluruh warga mengantisipasi penyakit difteri dengan datang memeriksakan diri di puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.
Aloysius di Jayapura, Kamis (1/3/2018) mengemukakan masyarakat di Papua ini harus mengantisipasinya dengan menjaga sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Aloysius yang kini menjabat Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) itu mengatakan gejala-gela difteri itu tidak jauh beda dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD) maupun penyakit malaria.
Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura itu berharap masyarakat tidak diam jika ada tanda-tanda penyakit yang dicurigai difteri dan segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
"Pemeriksaan difteri sangat penting selagi di Papua belum ada kasus difteri, memang pernah di Papua yakni di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura ada pasien yang dicurigai kasus difteri namun ketika pasien itu diperiksa ternyata pasien itu tidak difteri," ujarnya.
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi imunisasi difteri-pertusis-tetanus (DPT) lengkap.
Mantan Kepala Puskesmas Koya itu menambahkan, sebelum usia satu tahun, anak diwajibkan mendapat tiga kali imunisasi DPT.