Bisnis.com, JAKARTA - Para penonton sudah berdesakan sejak pukul 21.30 WIB, di Tebs Hall, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (2/3/2018). Tujuan mereka hanya satu: menyaksikan penampilan gitaris dan komposer jazz Lee Ritenour.
Saat pintu dibuka pukul 22.10 WIB penonton langsung memadati area hall tersebut. Lebih dahsyat dari para penampil sebelumnya di tempat ini, seluruh bangku terisi penuh. Lusinan penonton yang kurang cepat harus rela berdiri atau duduk lesehan.
Mereka disuguhi penampilan jazz kontemporer yang khas dari musisi yang dijuluki sebagai Captain Fingers ini. Dia ditemani pemain bass, drum, dan piano. Drummer Ritenour kali ini adalah anaknya sendiri Wesley Ritenour.
Sejak petikan gitar pertamanya hingga pertengahan pertunjukkan, Ritenour tak banyak bicara. Dia hanya tersenyum sesekali dan tampak sangat fokus pada permainan gitarnya sendiri.
Lagu-lagu yang dibawakannya cukup beragam dari jazz yang terasa begitu moody dan sedikit blues, hingga jazz yang sedikit mengentak. Pada semua lagu yang dibawakannya dia menggunakan gitar Gibson L-5 berwarna coklat kemerahan.
Ketika jeda sebelum membawakan lagu berjudul Westbound, dia menyapa penonton dengan hangat.
"Saya sudah sering tampil di sini, tetapi saya selalu merasa spesial berada di sini, di Jakarta, di Java Jazz malam ini. Terima kasih sudah datang," katanya.
Meski sudah menjadi legenda hidup musik jazz dunia ia tetap ramah dalam setiap penampilannya. Dia bahkan mengiyakan keinginan penonton yang memintanya membawakan komposisi lagu P.A.L.S dan A Little Bumpin menjelang pengujung pertunjukkan.
Ritenour adalah musisi yang lahir dan tumbuh di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Dia terkenal piawai memainkan komposisi musik jazz, folk, dan rock.
Namanya pernah menjadi pemenang Grammy Awards pada 1986 berkat album kolaborasinya bersama musisi Dave Grusin yang berjudul Harlequin. Selain album tersebut karya-karya lainnya juga sudah sering masuk nominasi ajang tersebut.