Ikon Pantai Sawarna: batu karang kembar di Tajung Layar/Bisnis-Sutarno
Travel

Hunting Pantai di Sawarna Membuat Lupa akan Keindahan Carita dan Anyer

Sutarno
Minggu, 1 April 2018 - 13:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pantai Sawarna memang Indah dengan berbagai spot pemandangan pantai yang aduhai. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika Pantai Sawarna mendapatkan predikat Surga Tersembunyi di Bumi Banten.

Memanfaatkan long weekend akhir Maret 2018 ini, Bisnis melakukan touring ke Pantai Sawarna pada Jumat (30/3/2018) dengan bermalam di sekitar Pulo Manuk-berjarak 4 kilometer dari pusat wisata Pantai Sawarna.

Rute perjalanan yang Bisnis pilih adalah Serang—Pandeglang—Saketi—Malingping—Bayah—Sawarna.

Masih ada dua alternatif lagi menuju ke Pantai Sawarna, yaitu via Bogor—Pelabuhan Ratu—Pantai Sawarna dan via Serang—Carita—Anyer—Tanjung Lesung—Bayah—Sawarna.

Karena tinggal di wilayah Tangerang Selatan, Bisnis memilih rute via Serang dengan mengambil rute paling pendek, yaitu Serang—Pandeglang—Saketi—Malingping—Bayah—Sawarna

Baca juga: Ke Pantai Sawarna Yuk, Rute Saketi-Malingping-Bayah Mulus Lho!

Titik awal petualangan sebenarnya bisa dimulai dari Pantai Sukahujan, yang jaraknya masih 36 kilometer dari pusat wisata Pantai Sawarna. Inilah titik awal saat kita bisa menikmati keindahan pesisir selatan Bumi Banten, sekalipun hanya memandanginya dari dalam mobil. Spotnya dimulai dari lokasi sekitar 7 kilometer selepas Terminal Malingping ke arah timur.

Namun, Bisnis memutuskan untuk memendam keinginan itu dan segera menuju Pantai Sawarna, karena waktu sudah menujukkan pukul 11:40 siang agar bisa mengejar waktu Sholat Jumat.

Setibanya di masjid Islamic Center Bayah kumandang Adzan dan lalu lalang jamaah seolah menyambut Bisnis untuk mampir menjalankan Sholat Jumat.

Ikon Tanjung Layar

 Niat menyisiri pantai tersebut diputuskan keesokan harinya saja saat pulang. Pertimbangannya lebih dari sisi kepraktisan, karena lokasi spot-spot pantainya berada di sisi kiri jalan arah pulang Sawarna—Tangerang Selatan.

Ada pun, lokasi menginap sengaja dipilih cottage di sekitar Pulo Manuk (berjarak 4 kilometer dari Sawarna), dengan memilih cottage pinggir pantai agar bisa menikmati sun set.

Check-in di cottage sekitar pukul 14:00, sehingga masih ada waktu untuk menelusuri keindahan spot-spot pantai di Sawarna.

Satu satu spot paling populer adalah Tanjung Layar dengan obyek batu karang kembar dan sudah melekat sebagai ikon Pantai Sawarna.

Untuk menuju ke sana, mobil hanya bisa sampai di parkiran dengan memanfaatakan Lapangan Sepak Bola Sawarna.

Dari parkiran, lokasi Tanjung Layar berjarak sekitar 1,6 kilometer. Warga lokal menyediakan ojek sepeda motor dengan harga yang kompak: Rp10.000 sekali jalan atau Rp20.000 pergi pulang.

Kalau ingin berjalan kaki sambil berolah raga, disediakan jalur setapak dari pavin blok. Namun, sebaiknya hal itu dilakukan pagi atau sore hari, karena cuacanya sangat terik.

Dengan membonceng sang pengojek, sampailah di bibir pantai Tanjung Layar yang dipadati pengunjung dengan berbagai usia, mulai dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Tujuan mereka sama: mengambil momentum berfoto dengan latar dua batu karang kembar.

Jarak batu karang kembar dari bibir pantai terdekat sekitar 70 meter. Saat siang hari, kondisi air menyurut, sehingga pengujung bisa menyeberang ke batu karang tersebut melintasi air laut sedalam lutut orang dewasa.

Hunting Pantai Liar

“Sudah sah ke Pantai Sawarna kalau sudah mengunjungi batu karang kembar Tanjung Layar,”begitulah kira-kira pemeo yang berlaku saat ini.

Lantas, setelah itu mau kemana lagi? Inilah petualangan yang sebenarnya ketika mengunjungi Pantai Sawarna.

Bisnis sengaja menghabiskan waktu di Tanjung Layar kemudian dilanjutkan berburu kuliner ikan bakar untuk mengabiskan waktu hingga sore. Di sepanjang jalan tersedia warung ikan bakar, Anda tinggal pilih.

Tak usah khawatir dengan kualitas ikannya, karena diambil langsung dari TPI (tempat pelelangan ikan) Sawarna, sehingga masih fresh.

Rata-rata, ikan yang ditawarkan berukuran besar, sehingga pengelola warung mengambil inisiatif untuk membelahnya dan dijual separoh, memanjang dari kepala hingga ekor.

Jam menunjukkan pukul 15:30 saat  Bisnis menyambangi warung Wa Nyai dan di boks tinggal ada 2 ekor ikan. Mungkin karena waktunya telat untuk makan siang, pasok ikan terbatas dan tinggal yang berukuran besar.

Ikan salem pun jadi pilihan dengan berat 0,8 kilogram, kondisi terbelah separoh dari kepala hingga ekor dengan duri masih menempel.

Yang jelas, mencari kuliner di Sawarna tidaklah sulit, karena juga banyak tersebar warung makan biasa seperti Warung Padang dan warung penyedia menu non-seafod.

Tapi bukan petualangan kuliner yang membikin seru touring ke Sawarna. Hunting pantai liar di jalur Pantai Sawarna—Pantai Sukahujan keesokan harinyalah, yang justru  membuat Bisnis malah lupa dengan urusan perut.

Start dari cottage di Pulo Manuk jam 10:00 Sabtu Pagi (31/3/2018), rute yang diambil adalah arah sebaliknya: Sawarna—Bayah—Malingping—Saketi—Pandeglang—Serang—Tangerang Selatan.

Baru berjalan sekitar 5 menit, disambut tanjakan terjal tapi menyimpan komelakan pantai dan bisa dinikmati dari saung di atas bukit.

Memesan sebutir kelapa muda untuk bertiga biar diperbolehkan singgah dan duduk di saung, padangan ke arah timur disuguhi sebuah spot lekukan pantai nan indah di bawah bukit.

Hunting Pantai di Sawarna Membuat Lupa akan Keindahan Carita dan Anyer

Puas menikmati pemandangan pantai dari atas bukit, perjalanan dilanjutkan. Tak sampai  5 menit dari spot pertama sampailah di pertigaan PT Cemindo, sebagai titik temu dengan jalan provinsi lintas Bayah—Malingping nan mulus dan di sisi kiri terbentang pemandangan pantai nan indah.

Inilah petualangan indah sepanjang perjalanan dari titik pertigaan PT Cemindo menuju Pantai Sukahujan dengan rute sekitar 30 kilometer.

Di sepanjang jalan, bisa ditemukan banyak spot pantai menarik dengan kombinasi pantai berpasir ata pun pantai berkarang.

Hunting Pantai di Sawarna Membuat Lupa akan Keindahan Carita dan Anyer

Silakan pembaca melakukan spot hunting sepuasnya. Hanya saja, faktor keamanan jangan dilupakan, karena bahu jalan di jalur provinsi itu sangat sempit untuk ukuran mobil.

Lebih baik mencari spot pemberhentian dengan ruang parkir dan saung pandang yang disediakan oleh warga setempat.

Mereka menyediakan fasilitas kamar mandi untuk berbilas selepas bermain di pantai. Aneka masakan ikan juga mereka sediakan untuk makan para pengunjung.

Saat spot hunting pantai, pelankan laju mobil karena lokasinya terkadang tidak eye catching, hanya bermodalkan  papan petunjuk seadanya.

Namun, di balik kesahajaan itu justru tersimpan kemolekan pantai selatan Bumi Banten yang tersembunyi.

Saking asyiknya menikmati keindahan pesisir Banten Selatan, Bisnis seolah lupa dengan keindahan Pantai Carita dan Anyer. Karena harus diakui, pemandangan pesisir pantai selatan Banten memang lebih eksotik dari pada pesisir pantai Barat, yang terlanjur melekat dengan ikon Carita dan Anyer.

Kalau tidak percaya, buktikan sendiri dengan mengunjungi Sawarna kemudian hunting pantai di jalur Pantai Sawarna—Pantai Sukahujan.

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro