Sophia Pujiastuti, Founder & Ophthalmologist SILC Lasik Center (kanan) memberi paparan mengenai teknologi bedah laser mata didampingi dokter mata Zoraya Ariefia Feranthy, di Jakarta, Senin 30 April 2018./JIBI-Yoseph Pencawan
Health

Tak Mau Berkacamata atau Lensa Kontak? Dua Teknologi Mutakhir Ini Ditawarkan

Yoseph Pencawan
Senin, 30 April 2018 - 23:24
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - SILC Lasik Center di Klinik Mata Cahaya Tijar menawarkan dua solusi untuk mereka yang mengalami refraksi mata tetapi bosan atau tidak mau lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak.
 
Sophia Pujiastuti, Founder & Ophthalmologist SILC Lasik Center mengatakan saat ini mereka memiliki dua metode bedah Lasik yang sama canggihnya, yakni TransPRK-Smartsurface dan Ziemer Lasik (Z-Lasik).
 
"TransPRK-Smartsurface adalah inovasi metode mutakhir dalam bedah laser yang mana tidak ada sedikit pun sentuhan ke kornea oleh alat apa pun, selain laser," ujarnya di Jakarta, Senin (30/4/2018).
 
Metode ini adalah kombinasi antara Trans LPRK dengan Smart Pulse Technology yang mana hasil yang didapat adalah kondisi permukaan kornea yang sangat halus sehingga setelah selesai operasi, langsung bisa dirasakan penglihatan yang jelas.
 
Sophia meyakini bahwa saat ini TransPRK-Smartsurface adalah pilihan paling tepat bagi calon pasien yang tidak bisa atau tidak cocok menjalani tindakan Lasik biasa. Kondisi itu bisa disebabkan karena kornea yang sangat tipis atau kornea dengan kondisi permukaan yang irreguler.
 
Seluruh pengerjaan TransPRK-Smartsurface dilakukan dengan perangkat laser, tanpa ada sentuhan dan pisau bedah sehingga calon pasien yang ditangani dengan metode ini bisa lebih leluasa dibandingkan dengan Lasik biasa maupun dengan Epilasik.
 
Dengan metode "one step laser" ini tekanan ke mata tidak akan terjadi karena tanpa blade atau tanpa flap sehingga komplikasi pada flap juga tidak akan terjadi.
 
Adapun teknolgi kedua adalah prosedur Lasik yang menggunakan Ziemer FEMTD LDV (Z-Lasik). Ziemer FEMTD LDV atau femtosecond laser ini memiliki kecepatan sangat tinggi, mencapai 1.000 Khz.
 
Tingkat presisi yang tinggi serta reposisi jaringan kornea yang sempurna pada tindakan dengan teknik ini membuat kesembuhan akan dicapai lebih cepat dengan hasil ketajaman penglihatan akan lebih baik.
 
Teknologi ini menurutnya sudah memperoleh pengakuan atau sertifikasi dari FDA dan direkomendasikan penggunaannya untuk US Army, US NAVY, US Air Force, Marine Corps dan NASA.
 
 
 
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro