Ilustrasi - Seorang pria memegang kemasan rokok di Paris (25/9/2014)/Istimewa
Health

Mencengangkan! Ini Nilai Uang yang 'Dibakar' Perokok Indonesia per Hari

Thomas Mola
Rabu, 30 Mei 2018 - 20:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menyebutkan rata-rata per hari perokok Indonesia menghabiskan rokok sebanyak 12,3 batang per hari.

Dengan lebih dari 90 juta orang perokok yang mayoritas laki-laki, dan rerata per batang rokok Rp1.000 maka dalam sehari belanja rokok orang Indonesia ditaksir mencapai Rp1,1 triliun.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes Cut Putri Arianie sangat menyayangkan karena seandainya besarnya biaya tersebut dibelikan makanan yang baik, mungkin kebutuhan gizi masyarakat di Indonesia dapat tercukupi.

“Ini sungguh memprihatinkan. Tren pengeluaran rumah tangga termiskin di Indonesia lebih mengutamakan produk hasil tembakau [rokok] dibandingkan dengan kebutuhan pokok lain, seperti telur atau susu,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu (31/05/2018).

Cut menyebutkan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Konsumsi dan Pengeluaran BPS pada 2015 yang mencatat bahwa rata-rata pengeluaran bulanan penduduk termiskin diperuntukkan untuk membeli padi-padian (15,51%) diikuti produk tembakau dan sirih (12,56%).

Adapun, untuk telur susu dan protein lainnya persentasenya sangat kecil, yakni hanya 1,98% saja. “Ini yang seringkali terjadi, biaya yang dialokasikan untuk membeli rokok lebih besar dibandingkan dengan untuk membeli makan untuk keluarganya,” paparnya.

Menurutnya, kebiasan buruk masyarakat mengonsumsi rokok menjadi tantangan nyata bagi pembangunan sumber daya generasi bangsa Indonesia, terutama dalam mencukupi kebutuhan gizi mereka agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga bisa bersaing secara global pada masa depan.

“Sudah tersita untuk rokok, ditambah adanya budaya di beberapa daerah yang mendahulukan pria untuk mengambil porsi lauk pauk paling besar saat makan, baru diikuti anak dan istrinya. Kalau seperti ini, bagaimana bisa terpenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil?” ujanya.

Penulis : Thomas Mola
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro