Bisnis.com, JAKARTA -- Dunia fesyen berduka setelah Kate Spade ditemukan meninggal dunia di apartemennya di New York, AS pada Selasa (5/6/2018) pagi waktu setempat.
Bernama asli Katherine Noel Brosnahan, Spade disebut bunuh diri dengan menggantung diri menggunakan syal. Dia bukanlah satu-satunya desainer kondang yang meninggal karena bunuh diri, setelah Alexander McQueen pada 2010 dan L'Wren Scott pada 2014.
Siapa sebenarnya Kate Spade? Desainer yang dikenal dengan karya-karyanya yang unik dan klasik ini lahir di Missouri, Kansas, AS pada 24 Desember 1962.
Tetapi, sebelum sukses menjadi desainer dan berbisnis, dulunya Spade merupakan seorang jurnalis.
Usai lulus sekolah di St Teresa Academy, sebuah sekolah katolik khusus perempuan, dia kemudian kuliah di Universitas Kansas. Tak lama kemudian, dia memutuskan untuk pindah ke Arizona State University dan kuliah mengambil jurusan jurnalistik.
Spade muda sempat menjadi anggota Omega Chapter dari Kappa Kappa Gamma. Kate lulus kuliah pada 1985, lalu bekerja sebagai seorang jurnalis untuk majalah Mademoiselle di New York.
Enam tahun bekerja sebagai jurnalis fesyen membuat Spade menyadari bahwa ritel fesyen saat itu belum banyak membuat tas yang unik. Setelah banyak menulis dan mengamati perkembangan dunia mode melalui artikel serta pengamatannya, dia yang saat itu sudah menjabat sebagai Senior Fashion Editor memutuskan meninggalkan jabatannya di Mademoiselle dan menjajal peruntungan sebagai desainer.
Membangun Kate Spade New York Bersama Sang Suami
Sepanjang karirnya, bahkan sebelum mendirikan brand Kate Spade pada 1993, Spade selalu didampingi oleh Andy Spade--suami sekaligus mitra kreatifnya.
Dengan modal dari tabungan Andy sebesar US$35.000, pasangan itu membangun perusahaan fesyen yang mereka namakan Kate Spade Handbags. Pada awalnya, perusahaan ini hanya menjual tas tangan.
Namun, menyesuaikan permintaan pasar, Kate Spade Handbags pun memperluas produknya dengan mendesain pakaian, perhiasan, sepatu, alat tulis, kacamata, pakaian anak-anak, parfum, perlengkapan rumah, dan sebagainya.
Desain tas debutan mereka, menunjukkan ciri khas desain yang klasik dan unik, dengan bentuk tas persegi yang didepannya berlabel hitam dengan tulisan ‘Kate Spade New York’. Target pasar mereka adalah masyarakat kelas menengah atas.
Kate Spade membuka toko resmi pertama mereka di SoHo, New York. Pada periode 1997-2000 akan sangat jarang melihat perempuan di New York tidak menggunakan tas nilon milik Kate Spade ini.
Kate Spade juga menjadi pionir perusahaan yang menjual barang secara digital. Mereka menggunakan iPad, telepon genggam, dan komputer di setiap toko.
Bisnis terus berkembang dan total penjualan pada 1998 sudah mencapai US$27 juta. Bahkan, pada 2006, total penjualan dilaporkan hampir mencapai US$99 juta.
Pada 1999, 56% saham Kate Spade dibeli oleh Neiman Marcus Group dengan harga US$34 juta. Meski tidak lagi menjadi pemilik saham utama, Spade tetap aktif membesarkan label buatannya tersebut.
Dalam waktu 25 tahun, Kate Spade New York sudah menjadi salah satu label fesyen ternama dunia. Jumlah gerainya disebut mencapai 175 toko yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan 140 di antaranya berada di AS.
Produk-produk mereka juga dijual lebih dari 450 gerai ritel dan toko kelas atas dunia seperti Bloomingdale’s, Saks Fifth Avenue, dan Neiman Marcus.
Namun, pada 20016, pasangan suami istri Spade memutuskan menjual seluruh saham mereka yang tersisa di Kate Spade New York kepada Liz Claiborne Inc yang sebelumnya sudah membeli saham Kate Spade dari Neiman Marcus Group.
Penjualan Saham Kate Spade New York
Pasangan Spade pertama kali menjual sahamnya kepada Neiman Marcus Group pada 1999, dengan porsi 56%. Pada 2006, Neiman Marcus menjual saham tersebut kepada Liz Claiborne Inc--yang sekarang berganti nama menjadi Fifth & Pacific.
Bersamaan dengan perpindahan saham itu, Spade juga menjual seluruh saham sisanya yang sebanyak 44% kepada Liz Claiborne Inc. Artinya, Spade dan suaminya tidak lagi memiliki saham di brand yang mereka rintis tersebut.
Pada Februari 2014, Kade Spade New York diubah namanya menjadi Kate Spade & Company, di mana kini Craig A. Leavitt menjadi CEO-nya. Pada Mei 2017, perusahaan saingan Kate Spade, Coach. Inc resmi mengakusisi Kate Spade senilai US$2,4 miliar.
Kehidupan Setelah Menjual Kate Spade New York
Setelah menjual seluruh sahamnya, pasangan suami istri Spade memutuskan untuk beristirahat sambil membesarkan anak perempuan mereka, Frances Beatrix Spade, yang lahir pada Februari 2005.
Pada 2016, Kate dan Andy membangun kembali perusahaan fashion bernama Frances Valentine yang menjual sepatu dan tas. Selain itu, Kate juga mengganti namanya menjadi Kate Valentine demi menegaskan bahwa dia sudah tidak ada hubungannya dengan ‘Kate Spade & Company’ dan fokus terhadap brand terbarunya.
Dalam surat yang ditemukan di lokasi bunuh dirinya, Kate menuliskan pesan untuk sang anak. Seperti dilaporkan sumber TMZ, surat tersebut berisi pernyataan cinta untuk putrinya: "Bea - I have always loved you. This is not your fault. Ask Daddy!" [Bea - Aku selalu mencintaimu. Ini bukan salahmu. Tanya Ayah!]
Penghargaan yang Diraih Selama Berkarir
Selama berkarir sebagai seorang desainer, Kate sudah membawa pulang banyak penghargaan dalam dunia fesyen. Pada 1996, The Council of Fashion of Fashion Designer of America (CFDA) menganugerahinya sebagai America's New Fashion Talent in Accessories.
Pada 1998, CFDA sekali lagi memberikannya kehormatan sebagai pemenang dalam kategori Best Accessory Designer of The Year.
Tas desain Kate pernah dipajang di Cooper Hewitt Museum pada 1999 dalam rangka pameran desain nasional pertama merayakan keunggulan desain AS.
Selain itu, desain koleksi rumah dari brand Kate Spade memenangkan tiga penghargaan desain pada 2004 yakni House Beautifuls "Giant of Design Awards for Tastemaker", Bon Appetits "American Food and Entertaining Awards for Designer of the Year", dan Elle Décor International Design Awards for Bedding dari Elle Décors.
Pada 2017, dia masuk the Entrepreneur Hall of Fame di Henry W Bloch School of Management, University of Missouri, Kansas City. Pada tahun yang sama, Kate juga dinobatkan sebagai Most Creative People in Business oleh Fast Company.