Seorang wanita bertransaksi dengan kartu pembayaran./Istimewa
Fashion

Kesetaraan Perempuan Mampu Dongkrak PDB

Nirmala Aninda
Jumat, 3 Agustus 2018 - 03:57
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA -- Indonesia saat ini menunjukkan kinerja yang sedikit lebih baik dari rata-rata negara lainnya di Asia Pasifik dalam kesetaraan gender, dalam hal ini terkait kesetaraan di tempat kerja.

Riset terkini dari McKinsey Global Institute -- Kekuatan Paritas: Mempercepat Kesetaraan Perempuan di Indonesia (The Power of Parity: Advancing Women's Equality in Asia Pacific) -- menunjukkan bahwa Indonesia dapat meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) tahunan sebesar US$135 miliar pada 2025 atau 9% di atas kondisi normal.

Menurut Presiden Direktur McKinsey Indonesia Phillia Wibowo, Indonesia telah membuktikan mampu mencapai kemajuan pesat dalam menangani penyebab kesenjangan gender.

Tiga di antaranya yakni keberhasilan dalam menggandakan angka pendaftaran siswa perempuan di sekolah menegah dalam waktu kurang dari satu dekade, kemajuan cepat pada penurunan angka kematian ibu, dan peningkatan kuota sebesar 30% bagi kandidat perempaun di setiap level pemerintahan.

"Jika Indonesia meningkatkan upayanya dalam meraih paritas gender, dampak ekonomi yang signifikan dapat kita raih," ujarnya dalam Voyage to Indonesias's Seminar bertajuk Women's Participation for Economic Inclusiveness di Surabaya, Kamis (2/8/2018).

Peran perempuan pada high level position juga cukup baik meskipun jumlah perempuan sebagai pemimpin dan manajer masih sangat terbatas.

Menurut Phillia partisipasi perempuan dapat dilakukan dalam dua aspek yaitu partisipasi ketenagakerjaan dan partisipasi kemasyarakatan.

Partisipasi ketenagakerjaan akan mendorong kesetaraan di dunia kerja melalui adanya peran perempuan di posisi-posisi penting dan isu keamanan dalam dunia kerja. 

Untuk kesetaraan masyarakat, upaya meningkatkan partisipasi perempuan dapat dilakukan melalui inklusi finansial, inklusi digital, dan perlindungan hukum. 

Salah satu peluang signifikan untuk Indonesia adalah memperkuat perlindungan hukum yang saat ini masih lemah bagi perempuan.

"Sekitar 54% perempuan Indonesia bekerja secara informal sehingga perlindungan terhadap diskriminasi masih sangat kurang," tambahnya.

Selain itu, ruang bagi perempuan untuk menunjukkan keahliannya masih sangat luas, jumlah perempuan dalam posisi kepemimpinan saat ini masih relatig rendah. 

Indonesia memiliki peluang besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan di dalam angkatan kerja yang saat ini berkembang lamban sekitar 51%.

Phillia menegaskan, pemerintah dan perusahaan di Indonesia dapat mempertimbangkan beberapa upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender pada empat area prioritas.

Pertama adalah melanjutkan perluasan akses terhadap infrastruktur guna memudahkan pekerjaan rumah tangga, kedua mendorong akses digital, pengembangan keterampilan, dan pelatihan bisnis bagi para wirausahawati.

Ketiga adalah mengubah sikap dan pandangan mengenai peran perempuan dalam masyarakat dan dunia kerja, terakhir adalah melegalisasi dan menegaskan perlindungan hukum yang lebih luas bagi perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Fajar Sidik
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro