Minuman untuk ibu hamil./Istimewa
Health

Waspadai Bahaya Diabetes Gestasional Pada Ibu Hamil

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 24 Desember 2018 - 00:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Semua Ibu pasti mendambakan kehamilan dan hadirnya buah hati di tengah keluarga. Namun, jangan sampai keinginan tersebut mengabaikan persiapan fisik dan mental dengan tidak mengontrol makanan yang dikonsumsi.

Perlu diketahui, ibu hamil rentan dengan diabetes gestasional, yaitu kondisi naiknya gula darah secara drastis pada saat kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada minggu ke-24 hingga ke-28 kehamilan dan dapat berlangsung hingga proses melahirkan.

Dr.Handojo Tjandra , Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetrics & Gynecology OMNI Hospitals Alam Sutera mengatakan, diabetes gestasional terjadi karena beberapa hal, seperti akibat obesitas (kegemukan), adanya riwayat diabetes pada keluarga, atau terkena diabetes pada kehamilan sebelumnya.

Selain itu, bisa juga karena riwayat bayi besar pada persalinan sebelumnya (bayi lahir dengan berat di atas 4 kg), dan kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan dan sindrom ovarium polikistik (Poly Cystic Ovarian Syndrome).

Berdasarkan data yang dimilikinya, angka kejadian diabetes pada kehamilan bisa mencapai sekitar 3-5%. Bahkan anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional ikut berisiko menderita diabetes saat dewasa.

“Risiko ini lebih tinggi jika dibandingkan anak yang lahir dari ibu yang non diabetes.Data dari International Diabetes Federation (IDF) 2017 menyebutkan bahwa lebih dari 199 juta perempuan di dunia mengalami diabetes. Dengan perkiraan 1 dari 7 kelahiran dipengaruhi oleh diabetes gestasional,” kata Handojo dalam rilis yang diterima Bisnis.

Dia menyarankan agar tidak terkena diabetes, sebaiknya ibu hamil mengontrol makanan tinggi kalori dan karbohidrat.

Handojo menambahkan akan lebih baik selama masa kehamilan, ibu hamil juga perlua mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Asam folat dengan dosis minimal 4 mg per hari juga sebaiknya rutin dikonsumsi calon ibu dengan riwayat diabetes.

Perempuan yang memiliki riwayat diabetes biasanya cenderung lebih sulit hamil dan memiliki risiko yang lebih tinggi jika hamil (high risk pregnancy), serta rentan terjadi risiko kematian pada janin dibanding ibu hamil yang tanpa diabetes.

Handojo menuturkan bagi perempuan dengan riwayat diabetes yang ingin merencanakan kehamilan sebaiknya dilakukan jika gula darah sudah terkontrol dengan baik, untuk menghindari terjadinya komplikasi ketika hamil dan pada janin.

Handojo juga menyarankan agar ibu hamil tetap mengontrol dan rutin mengecek gula darah selama masa kehamilan. “Menjaga gula darah selama masa kehamilan sangat penting. Dosis insulin disesuaikan dengan kadar gula darah ibu. Dosisnya bisa saja sama dengan sebelum hamil atau justru malah dikurangi atau ditambahkan oleh dokter, “ tambahnya.

Senada, Head of Health Claim Department Sequis, dr. A.P.Hendratno mengatakan, selain memperhatikan asupan dan mengontrol gula darah, ibu hamil juga harus rutin olahraga.

“Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah, membantu meminimalisir sakit, membuat tubuh lebih bugar, memudahkan jalan rahim elastis saat persalinan bahkan pada beberapa kasus olahraga sangatmembantu persalinan normal tidak memerlukan jahitan” ujarnya.

dr Hendra menyarankan agar ibu hamil rutin jalan pagi 90 menit pada pukul 06.00-08.30 pagi. Sebisa mungkin juga banyak melakukan relaksasi, seperti bersantai di kolam renang yang tidak dalam.

Walaupun ibu hamil disarankan berolahraga. Namun olahraga yang dilakukan tersebut katanya, tidak ditujukan untuk menurunkan berat badan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Fajar Sidik
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro