Gaya David dan Victoria Beckham ketika menghadiri pernikahan Pangeran Harry-Meghan Markle di Kastil Windsor, Inggris, Sabtu (19/5)./Reuters-Odd Andersen
Entertainment

Laba Perusahaan Turun, David dan Victoria Beckham Masih Raup Rp553 Miliar

Aprianto Cahyo Nugroho
Rabu, 26 Desember 2018 - 11:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan David dan Victoria Beckham mendapat 30 juta poundsterling (sekitar Rp553 miliar) dari perusahaan yang menjalankan kerajaan bisnis pasangan tersebut bersama dengan mantan manajer Spice Girls Simon Fuller, meskipun laba turun hingga 20%.

Beckham dan Fuller masing-masing memiliki sepertiga dari Beckham Brand Holdings, yang membawahi bisnis fashion Victoria Beckham dan merek David Beckham.

Dikutip dari The Guardian, perusahaan mencatat dari Rp553 juta yang dibayarkan dalam bentuk dividen, £19 juta (Rp350 miliar) dibayarkan pada tahun 2017, naik dari £10,2 juta (Rp188 miliar) pada tahun 2016.

Laba sebelum pajak perusahaan turun 20% dari £19,85 juta (Rp366 miliar) menjadi £15,7 juta (Rp289 miliar) menyusul terus meruginya bisnis fashion Victoria Beckham. Di sisi lain, pendapatan naik 17% dari £47,5 juta (Rp876 miliar) menjadi £55,7 juta (Rp1,02 triliun).

Bisnis fashion Victoria Beckham dan aktivitas merek terkait menyumbang £42,5 juta (Rp787 miliar) dari pendapatan, juga naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara itu, lisensi dan komersialisasi merek David Beckham menyumbang £13,2 juta (Rp243 miliar) naik 19% yoy.

Perusahaan menghabiskan £11,7 juta (Rp215 miliar) untuk gaji 179 stafnya yang terdiri dari 176 staf pada lini bisnis Victoria Beckham, serta tiga orang pada bisnis merek David Beckham.

Bisnis yang mengeksploitasi nama David Beckham masih sangat menguntungkan. DB Ventures, yang bertanggung jawab atas perizinan dan bentuk komersialisasi lain dari merek David Beckham, melaporkan laba sebesar £23,2 juta (Rp427 miliar) tahun lalu, sedikit lebih rendah dari £24,9 juta (Rp459 miliar) pada tahun 2016.

Kerajaan bisnis Beckham sedang terseret oleh kinerja bisnis Victoria Beckham yang buruk. Kerugian melebar dari £8,5 juta (Rp157 miliar) menjadi £10,3 juta (Rp190 miliar) tahun lalu.

Laporan keuangan perusahaan masih ditopang oleh penghapusan efektif hutang hampir senilai £7 juta (Rp129 miliar) yang harus dibayarkan kepada perusahaan David Beckham dan perusahaan induk.

Dua pekan setelah langkah itu, Victoria Beckham Limited mengumpulkan £30 juta (Rp540 miliar) dari NEO Investment Partners, yang memiliki 28% saham dalam bisnis ini, untuk membantu meningkatkan cakupan ritel digital dan fisik.

"Pertanyaannya adalah apakah ada rencana berkelanjutan untuk mendapat laba bagi bisnis Victoria Beckham," kata Alex DeGroote, analis media independen.

“Bagaimana bisnis ini menghasilkan laba? Tidak banyak bisnis di luar sana yang dapat kehilangan £10 juta (180 miliar) setiap tahun. Anda dapat melihat dari laporan keuangan bahwa lini usaha lain dari bisnis Beckham membantu mendukung bisnis Victoria," ungkapnya, seperti dikutip The Guardian.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro