Bisnis.com, JAKARTA—Orang bijak berkata bahwa hikmat dan kebijaksanaan timbul melalui kombinasi pengalaman dan refleksi.
Untuk menjadi seorang pemimpin (dalam segala bidang) seseorang membutuhkan hikmat dan kebijaksanaan. Artinya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dihasilkan oleh pengalaman.
Berdasarkan rangkuman dari pengalaman berbagai pemimpin menurut laporan Psychologytoday.com, berikut ini enam esensi penting seorang pemimpin yang bisa kita tiru:
1. Tidak palsu
Pemimpin yang baik menjadi dirinya apa adanya dan berpihak kepada apa yang benar. Dia tampil apa adanya tanpa merasa perlu memalsukan sikap dan perilakunya. Di dalam kepemimpinannya ada motivasi yang murni.
2. Berkomunikasi dengan baik
Tidak dipungkiri, kesalahan terbesar dari seorang pemimpin adalah miskomunikasi. Itulah sebabnya, pemimpin yang baik akan selalu mengutamakan komunikasi yang benar dan terarah terhadap orang-orang yang dipimpinnya.
3. Tidak pelit memberikan pujian pada orang lain
Ada jenis pemimpin yang sama sekali tidak mau memuji orang yang dipimpinnya. Tetapi, pemimpin yang baik tidak begitu. Dia dengan senang hati menunjukkan apresiasi terhadap orang yang layak untuk menerimanya.
4. Manajemen waktu yang baik
Pemimpin yang bijaksana tidak membiarkan kesibukan yang mengontrolnya, tetapi dia lah yang mengontrol kesibukan. Ini adalah bukti bahwa dia memiliki manajemen waktu yang diatur dengan baik.. Pemimpin yang baik umumnya mengatur jadwal yang efisien untuk segala tugas dan tanggung jawabnya.
5. Sabar, namun tidak berlebihan
Pemimpin yang baik tidak memaksa orang lain berjalan sama dengan jalan yang ditempuhnya. Namun, dia mengerti bahwa tidak semua orang bisa mengikuti apa yang dia mau.
Ada kalanya orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk maju, ada pula yang cepat. Dalam hal ini pemimpin memiliki pengertian dan kesabaran. Namun, bukan berarti dia mentoleransi keterlambatan akibat penundaan.
6. Baik
Pemimpin yang baik tidak hanya fokus kepada apa yang dikerjakannya, tetapi juga peduli terhadap kondisi dan keadaan orang-orang yang dipimpinnya. Dia menyediakan diri untuk menjadi tempat berbagi, serta memberikan nasihat jika diperlukan.