Bisnis.com, JAKARTA—Banyak orang berpikir bahwa kebijaksanaan hanya bisa diperoleh di usia senja, setelah menerima banyak pengetahuan dan pengalaman. Namun, sebenarnya tidak semua orang lanjut usia adalah orang yang bijaksana. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman dan usia bukan satu-satunya sumber kebijaksanaan.
Untuk hidup lebih bijaksana, sesungguhnya kita bisa belajar melalui karakter-karakter orang bijak tersebut. Dengan menerapkan karakter bijaksana dalam kehidupan sehari-hari niscaya hidup lebih bermakna dan penuh arti.
Berikut ini 8 karakter yang perlu dikembangkan untuk lebih bijaksana dilansir Psychologytoday.com:
1. Jujur pada diri sendiri
Hal ini tidak semudah mengatakannya karena jujur kepada diri sendiri membutuhkan tingkat kesadaran diri yang tinggi. Artinya kita harus belajar mendefinisikan emosi diri, mengenali nilai-nilai pribadi, mengetahui apa yang diinginkan, mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan.
2. Jujur kepada orang lain
Kejujuran pada diri sendiri akan menolong kita untuk jujur kepada orang lain. Hal ini bisa terjadi karena kejujuran merupakan tentang mengungkapkan apa yang dipikirkan dan diyakini dengan terbuka.
Kejujuran pada orang lain akan membuat seseorang tampil apa adanya tanpa berusaha menutup-nutupi diri. Ketidakjujuran pada orang lain akan membuat hidup Anda sangat palsu dan tentu saja hidup dalam kepalsuan sangat melelahkan.
3. Fokus pada proses, bukan hasil
Dalam hidup ini, orang banyak berorientasi pada hasil. Namun, orang yang bijaksana melakukan yang sebaliknya. Pendekatannya terhadap sesuatu berdasar kepada prosesnya. Mereka menghargai proses, lebih dari pada menghargai hasil. Dengan melakukan ini, hidup dapat menjadi lebih fokus pada saat ini tanpa khawatir berlebih akan masa depan.
4. Mendengarkan perubahan dalam diri
Manusia pada dasarnya selalu berubah karena berbagai faktor, entah itu sukacita, dukacita, kehilangan, kemenangan, kekuasaan, dan sebagainya. Manusia yang bijaksana menyadari perubahan-perubahan kecil maupun besar dalam dirinya, sehingga dia mampu menghadapi dirinya sendiri dalam perubahan itu.
5. Belajar dari kesalahan
Orang yang bijaksana mau belajar dari kesalahan dan masalah. Mereka belajar untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya, bukan malah menghindariinya. Bagi mereka tidak ada gunanya menyalahkan keadaan atau orang lain ketika masalah timbul. Dia juga tidak membiarkan dirinya mengasihani diri sebagai korban, tetapi menarik pelajaran penting dari setiap kesalahan atau masalah yang menimpa.
6. Memiliki perspektif yang baik
Orang-orang bijaksana memiliki kemampuan untuk tetap tersenyum dan tertawa dalam proses hidupnya. Dengan perspektif yang baik mereka menempatkan masalah dan tragedi sebagai bagian hidup yang harus diterima dan dijalani. Mereka tidak ingin hidup ini dijalani dengan kaku tanpa kelonggaran pada diri sendiri.
7. Memiliki tujuan
Orang bijaksana memiliki tujuan dalam segala sesuatu sebagai bagian dari tujuan hidupnya. Dia tidak ingin hidup apa adanya. Dia sadar bahwa setiap manusia memiliki talenta, bakat, kemampuan, dampak, dan kontribusi untuk dunia ini, tidak peduli besar maupun kecil. Oleh sebab itu, dia berupaya memberikan kontribusi terbaik yang dia miliki untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan.
8. Bersikap baik kepada orang lain
Berbuat baik bukan saja mengenai sikap kita untuk memperlakukan orang lain, tetapi bagaimana kita melihat dunia dan orang-orang di dalamnya dengan kebaikan. Orang yang bijaksana tidak melihat orang lain sebagai kompetitor yang akan mengusik hidupnya. Sebaliknya, mereka memandang manusia lain sebagai sesama manusia yang sama berharganya dengan dirinya sendiri.