Boyband dari Korea Selatan  BTS atau Bangtan Boys/Youtube
Entertainment

BTS Dongkrak Jumlah Penggemar Budaya Korea ke Angka 90 Juta

Newswire
Jumat, 11 Januari 2019 - 10:44
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penggemar "hallyu" atau Korean Wave di dunia diperkirakan mencapai 90 juta orang pada akhir 2018, berdasarkan laporan yayasan yang berafiliasi dengan pemeintah Korea Selatan, Kamis (10/1/2018) waktu setempat.

Korea Foundation melaporkan ada 1.843 klub penggemar “hallyu” di 113 negara, di luar Korea Selatan, per Desember 2018.

Dikutip kantor berita Yonhap, klub penggemar “hallyu” secara global beranggotakan 89,19 juta orang, meningkat 22 persen dibandingkan 2017 di mana jumlah penggemar berjumlah 73,12 juta.

Menurut yayasan tersebut, yang dianggap sebagai klub penggemar “hallyu” meliputi organisasi pencinta penyanyi, aktor, budaya dan makanan, klub taekwondo dan komunitas budaya Korea di kampus.

Berdasarkan benua, Asia dan Oceania memiliki 70,59 juta anggota di 457 klub penggemar, diikuti oleh Amerika Utara dan Selatan (11,8 juta anggota di 712 klub), Eropa (6,57 juta anggota di 534 klub), dan Afrika dan Timur Tengah (230.000 anggota di 140 klub), katanya.

Pada periode 2016-17, ada penambahan 14 juta penggemar hallyu global. Mempertimbangkan kecepatan ini, yayasan itu memprediksi jumlah penggemar budaya Korea akan mencapai 100 juta pada tahun 2020.

Dalam laporan itu tertera analisis bahwa lonjakan jumlah penggemar tahun lalu sebagian besar berkat meningkatnya popularitas boy band Korea BTS.

BTS berada di tempat pertama di chart album Billboard 200 tahun lalu dan menjadi grup Korea pertama yang mendapatkan nominasi Grammy, sehingga berkontribusi meningkatkan minat orang Amerika terhadap musik dan budaya pop Korea.

Di Jepang, jumlah penggemar hallyu naik tiga kali lipat melebihi 300.000, sementara pertumbuhan yang kuat juga masih berlangsung di bagian lain Asia.

Aktivitas klub penggemar “hallyu” bertahan di Eropa dan Amerika Latin, sementara jumlah penggemar “hallyu” tumbuh terus di Afrika dan Timur Tengah.

Yayasan itu mengusulkan untuk membuat kebijakan yang lebih ditujukan untuk penggemar perempuan, karena mereka adalah konsumen utama kosmetik, pariwisata dan bidang lainnya.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro