Bisnis.com, JAKARTA—Sebagian kelainan pada gigi membutuhkan pemeriksaan radiografis. Hal ini penting untuk berbagai kasus karena dapat memperlihatkan seluruh struktur tulang, gigi, dan sebagainya yang terkait dengan gigi.
“Kalau pada masa lalu masih menggunakan CT-scan, tetapi sekarang khusus ada pemeriksaan radiografis gigi, baik secara konvensional maupun digital,” kata dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi konsultan, Menik Priaminiarti.
Dokter gigi dari RS Pondok Indah-Pondok Indah Jakarta ini mengatakan bahwa pemeriksaan radiografis dibutuhkan untuk indikasi-indikasi gigi tertentu. Misalnya untuk melihat kelengkapan jumlah gigi, adanya gigi berlebih, tahap pertumbuhan gigi, dan morfologi gigi.
“Dengan bantuan radiografis kita dapat melihat kelainan seperti karies, kelainan gigi geligi, kelainan tumbuh kembang gigi dan rahang, dan menilai hubungan antargigi dengan rahang,” kata Menik.
Pemeriksaan radiografis ini akan membantu dokter untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan kasus-kasus kesehatan gigi tertentu. Selain itu, penilaian kemajuan dan hasil perawatan gigi dapat dipantau melalui radiografis.
Teknik radiografi ada dua, yaitu teknik panoramik dan sefalometri lateral.
Radiograf panoramik dapat menghasilkan gambaran keseluruhan gigi. “Karena hasilnya lengkap, pemeriksaan panoramik paling sering dilakukan,” kata Menik lagi.
Contoh kasus, misalnya pasien impaksi yang gigi geliginya tidak tumbuh. Melalui radiograf panoramik, akan terlihat mengapa gigi tidak tumbuh. “Apakah memang tidak tumbuh atau tumbuh di tempat yang salah,” ujarnya. Kelainan pada mahkota dan akar gigi juga dapat terlihat.
Radiograf sefalometri lateral biasanya digunakan untuk menilai posisi gigi terhadap gigi lainnya maupun terhadap tulang rahang di sekitarnya. Jadi, seberapa maju atau mundur tumbuhnya gigi dapat terlihat, sekaligus juga penyebabnya.
“Juga dapat menilai hubungan antar-rahang maupun dengan tulang tengkorak,” kata dokter alumnus Universitas Indonesia tersebut.
Semua hasil pemeriksaan radiografis akan dianalisis oleh dokter spesialis untuk tujuan rencana perawatan.
Karena berbasis sinar X, radiografis di bidang gigi juga memiliki potensi risiko. Salah satunya adalah bahaya radiasi terhadap jaringan biologis makhluk hidup.
Efek radiasi juga dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Tetapi, jangan khawatir, karena dokter pasti memiliki pertimbangan tertentu ketika meminta pasien melakukan pemeriksaan radiografis.