Bisnis.com, JAKARTA – Acara edukasi barber offline internasional dengan sebutan BarberLyfe Indonesia Vol. 2 baru saja digelar. Dalam acara tersebut, ada sosok sentral di atas panggung yang sangat lihai memangkas dan membentuk sebuah gaya rambut yang trendi.
Namanya Josh Lamonaca. Pria asal Inggris ini adalah seorang Co Owner of Menspire Salon sekaligus Head of Education Menspire UK.
Lamonaca rutin memberikan edukasi kepada para barber (tukang cukur) di berbagai negara di dunia dengan menunjukkan dan memperagakan kreativitas gaya rambut yang diciptakannya.
Dalam acara yang diadakan oleh Chief Company tersebut, dia menjadi international guest star. Dalam kesempatan itu, Lamonaca bercerita tentang pengalaman pribadinya hingga menjadi seorang ahli potong rambut. Baginya, kunci sukses yang mengantarkannya hingga saat ini adalah kepercayaan, kerja keras, dan dedikasi.
Perjalanan kariernya di dunia potong rambut terbilang cukup panjang. Cerita berawal dari ketika usianya sekitar 14 tahun, dia berkeinginan untuk memiliki gaya rambut seperti pemain bola. Namun, para barber yang didatangi tidak ada yang bisa membuatnya puas, sebaliknya malah membuatnya frustasi.
“Saya frustasi. Kita semua pasti merasakan efek potongan rambut yang jelek. Seperti horor,” ungkapnya.
Atas kekecewaannya tersebut, akhirnya dia memutuskan untuk memotong rambutnya dengan bantuan bibinya. Sebelum eksekusi, Lamonaca menjelaskan dengan detail gaya rambut yang diinginkannya kepada sang bibi. Hingga kemudian gaya rambut yang diinginkannya pun bisa terwujud.
Dari situ, dia menjadi perhatian teman-temannya di sekolah karena memiliki gaya rambut yang beda dan unik. Beberapa temannya meminta Lamonaca untuk memotong rambut mereka.
“Usia 15 tahun saya mulai potong rambut teman-teman. Waktu itu yang penting saya tidak memotong terlalu pendek, cukup membuat mereka senang saja,” katanya sambil tertawa kecil.
Setelah terus-terusan berlatih dari waktu ke waktu hingga bertahun-tahun, dia menyadari bahwa memotong rambut menjadi hobi. Tak hanya hobi, tetapi juga sebuah passion, bahkan obsesinya.
“Kreativitas nomor satu sebagai barber. Ini menjadikan barber punya peran bikin tren. Saya menciptakan beberapa tren yang kemudian diikuti barber di dunia,” ungkapnya.
Berbicara tentang tren saat ini, dia mengungkapkan bahwa gaya tatanan dan potongan rambut pria saat ini sudah tidak lagi hanya terbatas pada rapi, klimis, dan cepak, melainkan berubah dengan berbagai gaya rambut sesuai dengan karakternya.
Ini sejalan dengan survei Chief Company yang menunjukkan bahwa tren gaya rambut pria 2019 meliputi tiga gaya, yakni deconstucted quiff, blunt fringe, dan aymetrical long sweep. Ketiga gaya ini lebih mempertegas karakter pria urban yang modern, ekspresif, dan kreatif.