Ilustrasi depresi/Reuters-Brendan McDermid
Health

Tak Selamanya Depresi Ditandai Dengan Kesedihan

Tika Anggreni Purba
Rabu, 13 Februari 2019 - 13:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Terlalu banyak miskonsepsi pada masyarakat mengenai depresi. Banyak orang salah paham bahwa orang depresi pasti selalu menangis sepanjang hari tanpa henti dan hidup penuh kegalauan sepanjang waktu.

Akan tetapi, tidak semua orang yang depresi memiliki gejala dan tanda seperti yang diungkap dalam buku dan media. Tidak selamanya orang depresi melewatkan hari dengan kesedihan, ada kalanya mereka juga mengalami perasaan dan emosi yang menyenangkan.

Berikut ini beberapa kesalahpahaman mengenai depresi yang perlu diketahui:

1. Seseorang bisa depresi tetapi tidak tampak sedih

Depresi tidak selalu ditunjukkan dengan kesedihan. Benar kalau orang depresi mengalami gejala kesedihan yang persisten, tetapi itu sesuatu yang hanya dirasakan oleh orang yang depresi. Kesedihan itu tidak selalu bisa dirasakan oleh orang lain. Mereka juga mengalami emosi lainnya, termasuk sukacita.

2. Tidak mampu mengubah suasana hati

Kesalahpahaman terbesar yang sering dilabelkan pada orang depresi adalah orang menganggap mereka bisa melepaskan depresi begitu saja dan kapan saja. Padahal menghadapi depresi tidak semudah itu. Depresi adalah penyakit yang tidak bisa dikendalikan sendiri oleh orang yang mengalaminya. Jadi, jangan asal menyalahkan dan menasehati orang depresi.

3. Depresi tidak hanya dipicu oleh tekanan dan stres.

Banyak orang berpikir bahwa depresi dipicu oleh tekanan yang buruk atau stres. Tetapi, tidak semua kasus depresi terjadi gara-gara hal itu. Bahkan kadang-kadang orang yang hidupnya baik-baik saja bisa mengalami situasi ini. Depresi juga bisa dipengaruhi genetik. Itulah sebabnya Anda tidak perlu menanyakan penyebab depresi kepada orang yang mengalaminya. Itu hanya membuat mereka semakin frustasi.

4. Depresi jangan dibiarkan sendiri

Apabila Anda ingin menunjukkan kepedulian terhadap orang yang sedang depresi, dukunglah dengan kalimat yang tepat, bukan menggurui. “Aku di sini untukmu,”, “Apa yang bisa saya lakukan untuk mendukungmu?” atau “Depresi adalah masalah kesehatan yang bisa diobati, apakah kamu sudah berkonsultasi pada dokter?”

Ketika Anda tidak berusaha untuk menggurui dan menasihati, mereka akan lebih terbuka untuk berbagi pada Anda.

5. Depresi terlihat berbeda pada setiap orang

Gejala depresi tidak selalu sama pada setiap orang. Ada orang yang tidur sepanjang waktu, ada pula yang terjaga sepanjang malam. Beberapa orang depresi menarik diri dari kehidupan sosial, sementara sebagian lagi sangat agresif. Manifestasi depresi pada setiap orang berbeda, sehingga kebutuhannya juga berbeda.

6. Obat membutuhkan waktu untuk bekerja

Obat bisa membantu meringankan gejala depresi, tetapi tidak instan alias membutuhkan waktu. Bahkan sekalipun obat membantu, orang yang depresi perlu melakukan pengobatan dalam jangka waktu yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

7. Termanifestasi secara fisik

Selain kesedihan, depresi juga dapat memanifestasikan dirinya secara fisik misalnya mengalami gangguan tidur dan gangguan nafsu makan, kelelahan, sulit berkonsentrasi, ingatan buruk, dan libido rendah. Sering kali orang menganggap hal ini sebagai penyakit fisik sehingga tidak mengobati depresinya.

8. Depresi bukan berarti lemah

Gagasan bahwa orang yang ‘kuat’ tidak akan mengalami penyakit mental merupakan kesalahpahaman. Saat orang mengalami depresi, bukan berarti dia lemah. Siapa saja bisa mengalami depresi. Jadi jangan salahkan mereka dengan mengatakan depresi terjadi karena mereka tidak memiliki mental yang kuat.

Editor : Nancy Junita
Sumber : Huffpost.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro