Bisnis.com, JAKARTA—Dalam musim pancaroba, seseorang mudah terserang penyakit akibat virus dan kuman seperti batuk berdahak.
Data Nielsen Study Identify Potential Growth for Bisolvon Indonesia 2018 menyebutkan bahwa di musim pancaroba setidaknya 1 dari 3 orang mengalami batuk.
Kondisi batuk termasuk batuk berdahak dapat terjadi karena tubuh mengalami penurunan daya tahan tubuh karena tekanan, suhu, dan cuaca yang tidak menentu. “Cuaca tak menentu, membuat virus dan kuman berkembang, dan daya tahan tubuh menurun,” kata dokter umum Riana Nirmala Wijaya.
Batuk terdiri dari batuk berdahak dan batuk tidak berdahak. Batuk berdahak umumnya cukup mengganggu karena saluran pernapasan yang terganggu. Itulah sebabnya Riana menyarankan untuk mengatasi batuk berdahak dengan cara yang tepat yaitu minum obat batuk.
Kapan harus mulai minum obat? Segera mungkin! Ketika seseorang sudah merasakan batuk sebaiknya langsung dikalahkan dengan obat. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi batuk yang berbahaya.
“Kalau dibiarkan tanpa penanganan, batuk dapat berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya pada saluran napas bawah, bahkan kematian, “ kata Riana. Itu sebabnya penting sekali untuk melakukan pencegahan.
Selain efek fisik, penderita batuk juga biasanya mengalami efek psikologis. Hal ini terjadi karena orang biasanya menjauh dari penderita batuk untuk menghindari penularan.
Bagi penderita batuk berdahak sebaiknya mengonsumsi obat batuk yang dapat mengencerkan batuk berdahak dengan segera seperti Bisolvon Extra yang mengandung bromhexine dan guaifenesin untuk mengeluarkan dahak.
Penggunaan obat batuk berdahak juga dapat dikombinasikan dengan obat tradisional seperti teh jahe, teh madu, kencur, teh jeruk nipis, dan sebagainya.