Ilustrasi kanker pada wanita/Istimewa
Health

Cegah Kanker Serviks, Jangan Tunda Vaksinasi HPV

Tika Anggreni Purba
Senin, 4 Maret 2019 - 11:06
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa survei seperti yang dilakukan Globocan dan Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) menunjukkan bahwa angka kejadian kanker serviks di Indonesia kian meningkat.

Peningkatan ini dinilai terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukanp pencegahan melalui vaksinasi.

Sayangnya, menurut penuturan ketua HOGI Andrijono, vaksinasi untuk mencegah infeksi virus Human Papiloma Virus (HPV) ini belum menjadi program nasional yang dicanangkan pemerintah.

“Syukurlah seperti di DKI Jakarta sudah diprogramkan dan dilaksanakan, tetapi hanya sebagian kecil di wilayah Indonesia, hal ini tidak efektif untuk menurunkan kejadian kanker serviks,” kata Andrijono saat ditemui di Jakarta Pusat.

Dia mendesak pemerintah untuk segera menjadikan vaksinasi HPV sebagai program nasional. Apalagi kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah melalui vaksin.

Andrijono mengatakan bahwa program vaksin HPV secara nasional sudah mulai dilakukan oleh beberapa negara lain dan berhasil menurunkan angka kejadian kanker serviks di negara tersebut.

“Di Australia turun 50% setelah membuat program ini, hasilnya akan terlihat setelah 5-10 tahun program dijalankan,” kata dokter spesialis obstetri & ginekologi ini.

Menurutnya, virus HPV tidak hanya tunggal menyebabkan kanker serviks, tetapi juga kanker lainnya karena virus dapat menyerang bagian tubuh yang lain.

Desakan pada pemerintah ini bukan tidak beralasan. Kenyataannya, tanpa vaksinasi angka kematian perempuan di Indonesia karena kanker serviks meningkat tiap tahun.

Program vaksin HPV secara nasional dinilai membutuhkan dana yang lebih sedikit ketimbang biaya pengobatan yang harus digelontorkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat penyakit sudah terjadi.

Belum lagi persoalan kurangnya alat terapi di berbagai wilayah di Indonesia, menyebabkan pasien harus menunggu lama untuk memperoleh pengobatan. Bahkan, banyak yang meninggal dunia sebelum sempat diobati.

Venita Sari, kepala bidang pelayanan sosial Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa edukasi pencegahan kanker serviks di Indonesia sebaiknya diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Venita mengingatkan bahwa peran perempuan yang sangat signifikan dalam kehidupan rumah tangga, sosial, keluarga, bahkan negara jangan sampai terganggu karena kanker serviks.

 “Take action sekarang, segera vaksin kalau sayang diri dan sayang keluarga,” kata Venita.

Menurutnya biaya vaksin tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila telanjur mengalami kanker.

Dia menyarankan agar perempuan segera melakukan upaya preventif dari pada harus menanggung penyakit kelak.

Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta kini menyediakan program vaksinasi seharga Rp770.000 setiap satu kali vaksin. Adapun vaksinasi HPV untuk orang usia 14-45 tahun membutuhkan tiga kali vaksin, sedangkan untuk anak usia 9-14 tahun dibutuhkan dua kali.

Bagi Anda yang ingin melakukan screening awal seperti pap smear juga dapat dilakukan dengan biaya Rp 150.000 di YKI.

 

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro