Cemas/hipnoterapi.com
Health

Banyak Remaja Dilanda Kecemasan, Ini Penyebabnya

Tika Anggreni Purba
Senin, 11 Maret 2019 - 18:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Fase remaja merupakan masa di mana manusia mengalami pergolakan emosi, pikiran, dan perasaan yang sangat besar. Tak heran, kalau banyak penelitian menunjukkan bahwa remaja mengalami kecemasan.

Peningkatan kecemasan di kalangan remaja saat ini banyak menjadi masalah. Penyebabnya juga beragam, tetapi sebagian besar disebabkan oleh ketakutan akan kegagalan. Sebagian besar lagi sangat khawatir tentang penilaian orang lain terhadap mereka.

Bahkan terkadang, mereka yang mengalami situasi keluarga yang baik, juga mengalami kecemasan. Ternyata, ada 9 alasan paling besar mengapa para remaja dilanda kecemasan:

1. Perangkat internet menjadi pelarian yang tidak sehat

Akses bebas pada perangkat digital membuat para remaja keluar dari emosi yang tidak nyaman seperti kebosanan, kesepian, dan kesedihan. Mereka akhirnya mencoba untuk lari dari ketidaknyamanan melalui media sosial atau internet

Mereka menggantikan kesempatan untuk mengembangkan kekuatan mental melalui tantangan kehidupan sehari-hari dengan internet dan ponsel mereka.

2. Sangat menyukai kebahagiaan

Para remaja tumbuh dalam budaya yang mengharapkan kebahagiaan sepanjang waktu, sehingga mereka merasa orang tua adalah tokoh utama yang seharusnya membahagiakan mereka. Nah, ketika orang tua tidak mampu melakukan itu, mereka marah dan merasa tidak bahagia. Ekspektasi yang tinggi menimbulkan kekacauan dalam batinnya.

3. Orangtua memberikan pujian yang tidak realistis

Terkadang orangtua ingin membangun harga diri anaknya dengan kata-kata motivasi. Akan tetapi, sering kali motivasi itu menjadi salah karena orang tua mendorong dan memuji anak secara tidak realistis. Hal ini membuat anak justru takut gagal dan takut tidak dapat memenuhi ekspektasi orang tuanya.

4. Orangtua terlalu berambisi dan terobsesi

Banyak remaja yang dilanda kecemasan karena orang tua yang terlalu berambisi dan terobsesi terhadap kesuksesan anaknya. Orang tua kemudian berlagak seperti asisten pribadi memastikan anaknya tidak kalah saing dengan anak-anak lainnya.

5.  Tak memiliki kecerdasan emosional yang kuat

Banyak orang tua mengajarkan anaknya untuk unggul secara akademik tetapi melupakan kecerdasan emosional. Hal ini membuat banyak remaja yang tidak mengerti bagaimana menjalani hidup dengan baik seperti mengatur waktu, melawan stres, dan menjaga perasaannya tetap stabil.

6. Orangtua terlalu protektif

Remaja sering merasa cemas karena orang tua mereka berperan sebagai pelindung, bukan pembimbing. Hal ini membuat remaja tidak belajar menghadapi tantangan, masalah, atau persoalan dengan caranya sendiri. Inilah yang menyebabkan mereka tidak memiliki mental dan keyakinan diri yang teguh.


7. Orangtua tidak tahu membantu remaja

Banyak orang tua yang bingung bagaimana caranya untuk membantu anak remaja mereka secara emosional. Hal ini membuat banyak orang tua memaksa anaknya untuk melakukan hal-hal yang sebetulnya tidak sanggup dilakukan oleh remaja.

8. Pola asuh yang tidak tepat

Orang tua yang selalu berusaha untuk mengatur anaknya dengan keinginannya sendiri membangkitkan kecemasan dalam diri si anak. Remaja akan sangat merasa bersalah ketika dia tidak mampu mengikuti yang orang tua harapkan.

9. Remaja kurang bermain

Memaksakan anak untuk mengikuti kegiatan les atau klub ini dan itu dapat membuat si remaja mengalami kecemasan. Mereka membutuhkan waktu untuk bermain dan belajar tanpa instruksi. Sayangnya, banyak orang tua gagal melihat hal ini.

 

Editor : Nancy Junita
Sumber : Psychologytoday.com
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro