Bisnis.com, JAKARTA – Bermedia sosial kini tidak lagi sekadar sarana mengekspresikan diri. Perlahan berbagai platform bahkan menjadi wadah bagi sebagian orang meraup untung.
Fungsi ini mulai menguat setelah beberapa platform menjadi sumber pendapatan bagi penggunanya. Kondisi ini membuat sebagian kalangan mendadak menjadi influencer di berbagai platform termasuk instagram dan Youtube.
Bisnis sempat melakukan pengecekan estimasi pendapatan sejumlah youtuber Indonesia melalui sosialblade. Hasilnya, akun Atta Halilintar memperoleh estimasi pendapatan Rp487,2 juta per bulan, Ria Ricis memperoleh Rp470,4 juta per bulan, dan youtuber Raditya Dika mendapatkan estimasi pendapatan Rp117 juta per bulan.
Adapun sejumlah artis yang turut memanfaatkan platform ini seperti Baim Paula dengan estimasi pendapatan Rp168 juta per bulan serta Rans Entertaimen atau akun youtube milik Raffi Ahmad dan Nanggita memperoleh estimasi Rp396,2 juta per bulan. Angka ini merupakan estimasi yang muncul pada pekan ini pada situs pengecekan tersebut.
Pengamat Media Sosial Ismail Fahmi mengatakan kehadiran media sosial terlihat cukup positif bagi seluruh kalangan. Setelah kemunculan internet, pengguna lebih dapat memanfaatkan sarana itu untuk menyampaikan ekspresi dan membawa kesamaan hak antarseluruh pengguna.
Berbeda dengan media televisi, media sosial tidak harus berada di Jakarta agar dapat terlihat di layar monitor. Pengguna media sosial tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Selain itu, pengguna hanya dibedakan dari segi kreativitasnya.
“Sosial media ini yang membuat semuanya bisa bermain. Youtube termasuk platform media sosial yang langsung melibatkan publik, termasuk di desa. Seperti ada seorang anak perempuan yang suka di-bully oleh teman-temannya kemudian dia tetap bisa tampil di youtube dengan membuat tutorial make up. Itu dampaknya besar sekali,” kata Ismail, Jumat (22/3/2019).
Dari berbagai platform sosial, instagram dan youtube dianggap sebagai salah satu sarana bagi penggunanya untuk meraih pendapatan. Menurut Ismail kebanyakan pengguna instagram mendapatkan benefit dari produk yang meminta para pengguna untuk mengunggah konten terkait. Artinya, pengguna tidak mendapatkan benefit langsung melalui instagram, tetapi dari produk tertentu.
Biasanya orang-orang yang disebut sebagai selebgram atau influencer mendapat tawaran iklan dari berbagai produk atau perusahaan. Biaya promosinya juga ditentukan sendiri oleh kedua pihak. Mereka hanya memanfaatkan instagram sebagai sarana promosi. Tentu para influencer telah memiliki jumlah pengikut yang tidak sedikit.
Lain pula dengan youtube. Ismail menyebutkan biasanya platform video itu mengendalikan sendiri berapa iklan yang akan diberikan kepada penggunanya. Namun, pembagian itu tidak mudah. Mereka diberikan beberapa persyaratan seperti minimum pelanggan atau subscriber, minumum view dan syarat lain agar menjadi minta dan menerima benefit.
Para pemilik platform ini akhirnya saling berlomba untuk menciptakan konten menarik guna memikat penonton. Dari sini, akan terlihat seberapa keras para konten kreator menciptakan video dan konsistensi dalam menghadirkan sajian terbaiknya.
“Tidak sedikit dari para youtuber bahkan telah menjadikan pendapatan dari platform itu sebagai pendapatan utama seperti misalnya Atta Halilintar. Atau Aukarin di instagram misalnya,” ujar Ismail.
Meski tidak terlibat langsung dalam perburuan benefit di media sosial, beberapa langkah menurut Ismail perlu diperhatikan oleh para pengguna. “Mereka yang berhasil adalah mereka yang punya keunikan sendiri, dia punya fesyen dirinya sendiri dan dalam keseharian bisa menjadi apapun. Kemudian juga perlu belajar membuat video yang menarik. Yang dibutuhkan biasanya adalah kreativitas, passion dan keunikan,” kata Ismail.