Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melalui proses pembangunan selama 3 tahun, museum seni dan desain Bahaus yang baru akhirnya dibuka untuk publik di kota Weimar, Jerman. Museum ini menyuguhkan konsep "form follows function" pada para penggemar estetika.
Pembukaan museum baru ini sekaligus menandai hari ulang tahun ke-100 Sekolah Seni dan Desain Bahaus yang pertama kali berdiri pada 1919 di Jerman. Pada peresmian di akhir pekan ini, pembukaan museum sekaligus peringatan HUT ke-100 tersebut akan bertabur konser dan tontonan.
"Bauhaus telah memengaruhi desain di seluruh dunia," kata Ulrike Bestgen, direktur museum, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/4/2019).
Dia juga menambahkan bahwa para perintis Bauhaus menghadapi persoalan serius pada zaman mereka, seperti kekurangan perumahan yang masih relevan hingga saat ini.
Gedung baru museum ini dirancang oleh arsitek Berlin dan guru senior di Bauhaus, Heike Hanada, menonjolkan tiga instalasi cahaya dan suara yang dirancang dalam warna putih dan abu-abu.
Diketahui, sekolah seni dan desain Bahaus dimulai pada 1919 setelah Perang Dunia Pertama. Bauhaus - bahasa Jerman untuk "membangun rumah" - memelopori pengekangan baru sebagai reaksi terhadap hiasan dekoratif pada era sebelum perang yang sekarang tampak remeh.
Sekolah seni ini kemudian berpindah dari Weimar ke Dessau, juga terletak di Jerman Timur. Adapun setelah Hitler pindah ke balai kota setempat, Bauhaus ditutup. Penutupan terjadi pada tahun 1933, tahun ketika Hitler berkuasa, mengakhiri “Republik Weimar”, yakni periode demokrasi singkat antara dua Perang Dunia di Jerman yang juga dimulai pada tahun 1919 dan berakhir 14 tahun kemudian.
Selain itu, untuk memperingati usia 100 tahun sekolah tersebut, penyelenggara festival film Uni Eropa di Indonesia yakni Europe on Screen akan memutar film dokumenter seputar Bahaus. Europe on Screen 2019 akan berlangsung mulai 18 April hingga 30 April 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
