Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, angka cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada 2018 baru mencapai 87,8 persen.
"Ada sekitar 12 persen anak Indonesia belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Karena dasar lengkap dasarnya hingga anak usia 11 bulan, jadi masih ada sekitar 400 ribu yang belum imunisasi dasar lengkap," ujar Anung ditemui usai acara Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Gedung Kementerian Kesehatan, Selasa (23/4/2019).
Rendahnya cakupan imunisasi masih menjadi tantangan berbagai negara di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), pada 2018 masih ada 19,9 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penyumbang jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap terbesar di dunia.
Selain masih banyak anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap, sebagian kecil anak Indonesia ada yang belum mendapat imunisasi sama sekali. Jumlahnya di bawah 1 persen. Anung menuturkan jumlah tersebut hampir ada di semua daerah.
"Tapi proporsi terbesarnya di Indonesia Timur. Berkaitan imunisasi MR (Measles-Rubella), seperti di Aceh dan Sumatra Barat termasuk daerah imunisasi dasar lengkap yang belum menggembirakan," katanya.
Guna meningkatkan cakupan imunisasi, kata Anung, pihak Kemenkes akan terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan meningkatkan mutu pelayanan imunisasi kepada masyarakat.
Adapun Pekan Imunisasi Dunia diperingati setiap pekan keempat bulan April. Kegiatan ini diperingati setiap tahun untuk mengingatkan seluruh masyarakat tentang pentingnya imunisasi.