Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan survei HP New Asian Learning Experience Study, kepribadian orang tua milenial di Asia memengaruhi cara mereka mendefinisikan pembelajaran.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa mempersiapkan masa depan anak-anak mereka adalah hal yang paling diperhatikan orang tua di Indonesia terutama terkait dengan memperoleh keterampilan yang memadai untuk masa depannya.
Survei ini memberikan berbagai pemahaman tentang perkembangan proses pembelajaran dan bagaimana inovasi HP dapat membantu para pelajar muda berkembang pesat.
Studi ini dilaksanakan di India, China, Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia untuk memahami tren-tren terbaru pada pendidikan anak usia dini.
“Sebagai seorang ayah, saya memahami perubahan tren pengasuhan sebagaimana dipaparkan oleh hasil survei kami,” kata Hendry Widjaja, Chief Operating Officer HP Indonesia.
Dia mengatakan betapa kemajuan teknologi mampu menghasilkan cara-cara baru dalam proses belajar terutama yang berkaitan dengan memaksimalkan proses dan pemilihan bahan pembelajaran.
"Kami berkomitmen untuk memformulasi ulang pembelajaran melalui inovasi serta memberikan hasil yang signifikan bagi siswa, sekolah, dan masyarakat”.
Di tengah-tengah perubahan ini, katanya, orang tua di Indonesia khawatir bahwa kelak anak-anak mereka harus beradaptasi dengan kondisi dunia yang semakin kompetitif, penuh tuntutan dan bergerak cepat.
Studi tersebut menemukan bahwa orang tua di Indonesia sangat khawatir tentang kemungkinan anak-anak mereka tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depannya (71 persen) dan meningkatnya biaya hidup (50 persen).
HP berkomitmen untuk secara aktif meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, melalui program “Sahabat Pendidikan” yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi dan lingkungan belajar di sekolah-sekolah.
Salah satunya adalah upaya HP Indonesia merenovasi dan meningkatkan fasilitas laboratorium komputer sekolah-sekolah seperti di Cianjur, Bogor, dan Serang dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran bagi siswa. Inisiatif ini sejalan dengan visi HP untuk menciptakan teknologi yang membuat hidup lebih baik untuk semua orang.
Orang tua di Indonesia memanfaatkan teknologi untuk pendidikan anak-anak mereka. Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran dan pendidikan untuk generasi saat ini.
Hasil survei HP New Asian Learning Experience Study mengungkapkan bahwa orang tua percaya bahwa anak-anak mereka dapat memperoleh manfaat dari perpaduan antara materi pembalajaran cetak dan digital.
Orangtua milenial di Indonesia menilai bahan pembelajaran cetak sebagai media yang lebih efektif untuk pemahaman membaca secara komprehensif, durasi membaca yang lebih lama, dan memperkaya perbendaharaan kosa kata.
Sedangkan platform digital lebih ditujukan untuk memfasilitasi pemikiran kreatif dan kritis. Pada akhirnya, mereka menilai bahwa perpaduan antara bahan pembelajaran cetak dan digital sebagai sarana yang yang paling memberikan manfaat.
Orang tua di Indonesia cenderung mengandalkan materi cetak untuk meningkatkan keterampilan analitis (berhitung) anak-anak (54 persen) dan keterampilan linguistik (50 persen).
Sedangkan pada platform digital untuk pelajaran matematika (55 persen) dan pelajaran musik (53 persen). Mereka menggunakan perpaduan antara cetak dan digital terutama untuk meningkatkan keterampilan analitis (berhitung) (60 persen) dan keterampilan linguistik (53 persen).
Tak hanya itu, orang tua milenial di Indonesia mempersiapkan masa depan anak-anak mereka. Kemajuan teknologi mampu mendefinisikan kembali metode belajar serta menciptakan peluang baru dalam hal bagaimana anak-anak belajar dan bagaimana orang tua mendampingi proses pendidikan anak-anak mereka.