Dokter T Djumhana Atmakusumah Sp.PD, KHOM saat pemaparan tentang tentang Talasemia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (20/5/2019). JIBI/Bisnis/Ria Theresia Situmorang
Health

Hari Talasemia Sedunia 2019: Setahun, 2.500 Bayi Lahir dengan Talasemia

Ria Theresia Situmorang
Senin, 20 Mei 2019 - 11:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Talasemia adalah penyakit kelainan darah genetik yang cukup banyak diderita oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. 

Angka pembawa sifat talasemia di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 10.531 pasien, dan diperkirakan 2.500 bayi baru lahir dengan talasemia setiap tahun di Indonesia.

"Kasus talasemia yang tercatat sampai 2016 mencapai lebih dari 9 ribu penyandang talasemia. Diyakini masih ada kasus yang tidak tercatat,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI dr Cut Putri Arianie, M.H.Kes pada Hari Talasemia Sedunia, Senin (20/5/2019) di Gedung Kemenkes, Jakarta.

Berdasarkan manifestasi klinisnya, talasemia terbagi menjadi talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor/karier/pembawa sifat. Pasien dengan talasemia mayor membutuhkan transfusi rutin seumur hidupnya, biasanya setiap empat minggu sekali.

Pasien dengan talasemia intermedia juga membutuhkan transfusi, tetapi tidak sesering talasemia mayor. Sementara itu, pasien dengan talasemia minor umumnya tidak menunjukkan gejala dan tidak membutuhkan transfusi.

Dokter Spesialis Anak, RSCM dr. Teny Tjitra Sari, Sp.A. (K) mengatakan seseorang perlu dicurigai talasemia jika menunjukkan tanda dan gejala seperti pucat kronis, kuning, perubahan bentuk wajah, perut membesar, kulit semakin menghitam, tinggi badan tidak seperti teman sebaya, dan pertumbuhan seks sekunder yang terhambat.

"Selain itu, biasanya didapatkan riwayat transfusi rutin pada anggota keluarga besar. Sampai saat ini, pengobatan talasemia di Indonesia masih bersifat suportif, belum sampai pada tingkat penyembuhan,” katanya saat seminar Hari Talasemia Sedunia, Senin (20/5/2019) di Gedung Kemenkes, Jakarta.

Pengobatan suportif yang diberikan pada pasien talasemi, bertujuan untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul. Transfusi rutin seumur hidup, pemberian kelasi besi, dan dukungan psikososial merupakan tatalaksana utama untuk pasien talasemia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro