Alat pemindai panas tubuh untuk memantau penumpang dari Singapura yang berpotensi terjangkit virus cacar monyet (monkeypox)./Antara
Health

Kemenkes: Informasi Penyebaran Cacar Monyet di Indonesia Hoaks

Denis Riantiza Meilanova
Senin, 20 Mei 2019 - 14:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan penemuan kejadian kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono memastikan informasi yang beredar mengenai virus cacar monyet telah menyebar di Indonesia adalah tidak benar atau hoaks.

Akhir pekan lalu, beredar pesan berantai yang menyebutkan seorang anggota TNI meninggal di RSAPD Gatot Subroto, Jakarta akibat terjangkit cacar monyet.

"Hoax," ujar Anung melalui pesan singkatnya kepada Bisnis.com, Senin (20/5/2019).

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya. Dia menuturkan, masyarakat bisa mengonfirmasi informasi yang diperoleh melalui layanan Kemenkes, Halo Kemkes.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tidak perlu panik dengan adanya pemberitaan mengenai adanya penyakit Monkeypox atau cacar monyet yang kemungkinan dapat masuk ke Indonesia. Meski demikian, masyarakat diminta untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan.

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Penularan pada manusia, menurut Anung, terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia, dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus). Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang.

Wilayah terjangkit Monkeypox secara global, yaitu Afrika Tengah dan Barat (Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan).

Pada Mei 2019 dilaporkan seorang warga negara Nigeria menderita Monkeypox saat mengikuti lokakarya di Singapura. Sebanyak 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro