Bisnis.com, BANGLI - Berkunjung ke Bali yang kesohor karena wisatanya yang sarat tradisi dan budaya akan lebih lengkap jika mengetahui mitos asal-usul obyek tertentu.
Sesudah menyisir jalur mudik dari Jakarta hingga Banyuwangi, Tim Jelajah Lebaran Jawa-Bali 2019 melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali, salah satunya menyorot kondisi wisata menjelang dan selama libur Lebaran. Pada pemberhentian pertama, tim mengunjungi Danau Batur, yang dikepung Gunung Batur, Gunung Agung dan Gunung Abang.
Sebagai salah satu tempat tujuan wisata di Bali, menarik untuk menyimak mitos seputar asal usul Danau Batur. Berikut ulasannya.
Alkisah hiduplah seorang raksasa di desa yang kini menjadi Danau Batur, bernama Kebo Iwa, atau paling tidak demikianlah warga desa saat itu memanggilnya. Kebo Iwa dikenal dengan kemurahan hatinya menolong warga mendirikan atau memperbaiki rumah. Usai menyelesaikan permintaan warga, raksasa ini hanya minta satu hal, disediakan makanan yang banyak hingga membuat perutnya kenyang.
Suatu kali datang masa paceklik. Hasil panen warga menurun. Jangankan untuk memberi makan Kebo Iwa, untuk menyuapi anak sendiri pun mereka kesusahan. Setelah berembug, warga menyusun siasat untuk melenyapkan Kebo Iwa dari desa mereka.
Warga kembali meminta Kebo Iwa untuk membetulkan rumah-rumah yang rusak, termasuk menggali sumur di salah satu rumah warga. Saat lubang sumur sudah semakin dalam, warga melempari sumur yang digali Kebo Iwa dengan batu kapur. Konon batu ini menyebabkan kulit Kebo Iwa meleleh kepanasan hingga akhirnya dia mati di sumur itu.
Namun, aliran air sumur enggan berhenti dan terus mengalir. Air dari sumur yang digali Kebo Iwa itulah yang dipercaya sebagai asal muasal Danau Batur.
Selain bentang alam yang menawan, wisatawan juga dapat menyeberang menuju Desa Trunyan melalui Danau Batur. Desa Trunyan dikenal luas dengan tata cara pemakamannya yang unik nan magis, salah satunya dengan hanya meletakkan jenazah di bawah pohon besar bernama Taru Menyan.
Anda bisa berkunjung dan menggali lebih jauh tentang mitos-mitos kepada warga setempat. Selamat berlibur dan menikmati magisnya Bali!
(Tim Jelajah Jawa-Bali 2019 (Yustinus Andri, Muhammad Ridwan, Andi M. Arief, Maria Elena, Reni Lestari)