Bisnis.com, JAKARTA—Pertunjukan teater kelas dunia di bawah arahan salah satu sutradara teater terbaik di dunia Robert Wilson, I La Galigo tampil kembali pada 3, 5, 6 dan 7 Juli 2019 di Teater Ciputra Artpreneur Jakarta.
I La Galigo merupakan adaptasi dari Sureg Galigo yang bercerita tentang mitos penciptaan suku Bugis yang terekam dalam syair bahasa Bugis kuno. Puisi panjang itu kemudian dipilih dan dipilah, dan diadaptasi ke dalam naskah pementasan teater.
I La Galigo menampilkan kisah perjalanan, petualangan, peperangan, kisah cinta terlarang, upacara pernikahan yang rumit, dan juga pengkhianatan. Walau kisahnya terjadi pada masa lalu, ternyata ceritanya masih sangat menarik, dinamis, dan relevan dengan kehidupan modern. Inilah kekuatan dari naskah I La Galigo.
Produser dan Ketua Yayasan Bali Purnati Restu Imansari Kusumaningrum mengatakan bahwa Robert Wilson akan datang dalam pertunjukan ini. Sebagai direktur artistik pada perhelatan, Restu juga berharap bahwa pertunjukan yang dirangkai secara modern ini dapat memperkenalkan naskah kuno asli Indonesia kepada generasi muda.
“I La Galigo harus dilanjutkan terus karena bagian dari kekayaan bangsa kita,” kata Restu. Dengan persiapan yang telah dilakukan sejak masa Revival of I La Galigo pada 2018 memudahkan I La Galigo untuk ditampilkan kembali di Jakarta tahun ini.
Pemain yang tampil dalam I La Galigo 2019 ini adalah pemain generasi kedua dengan pergantian beberapa pemain. “Terjadi alih keterampilan juga, tanpa disadari seluruh tim makin mahir, istilahnya makin pulen sehingga hasilnya makin siap dan mantap,” kata Restu.
Baca Juga Gaya 1990-an Ngetren Lagi di 2019 |
---|
Perwakilan komposer musik I La Galigo Danis Sugiyanto mengatakan bahwa musik dalam pertunjukan ini akan menampilkan revitalisasi lagu, aransemen lagu, dan kreasi baru musik untuk memperkuat adegan dan membangun image I La Galigo sebagai pertunjukan yang berdaya.
Sebanyak 70 instrumen musik dari berbagai instrumen tradisional Sulawesi, Jawa, dan Bali akan digunakan untuk menciptakan ekspresi yang lebih dramatis dalam pertunjukan.