Bisnis.com, JAKARTA - Pada masa sekarang ini, mendengarkan musik merupakan kegiatan favorit banyak orang. Hal tersebut dilakukan baik sekadar untuk menghilangkan kebosanan, melepas penat, hiburan, hingga selingan saat melakukan pekerjaan.
Saat mendengarkan musik, banyak orang memilih menggunakan perangkat pendengaran seperti earphone atau headphone. Tak jarang, kita melihat orang menggunakan perangkat tersebut saat sedang berjalan, di dalam kendaraan umum, hingga saat bekerja di kantor.
Biasanya, penggunaan earphone atau headphone bertujuan agar musik lebih terdengar dengan jelas. Akan tetapi, kebiasaan ini juga dapat menimbulkan bahaya bagi fungsi telinga.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada 2015, ada sekitar 1,1 miliar remaja dan dewasa muda di seluruh dunia yang memiliki risiko gangguan pendengaran karena perilaku mendengarkan yang tidak baik.
Penyebabnya adalah penggunaan audio pribadi yang tidak aman seperti telepon pintar, suara bising di klub, bar, atau acara olahraga.
Data tersebut menunjukkan sekitar 43 juta penduduk berusia 12-35 tahun diketahui mengalami gangguan pendengaran dari total 360 juta penderita di semua umur.
Bahkan, WHO juga memperkirakan hingga 2050 mendatang sebanyak 900 juta orang dari berbagai kalangan di dunia akan mengalami gangguan terhadap fungsi telinga untuk mendengarkan.
Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Sri Susilawati mengatakan penggunaan perangkat pendengaran secara berlebihan bisa memicu dampak buruk bagi telinga manusia.
Dia bercerita, seorang pasiennya yang memiliki kebiasaan menggunakan earphone saat tidur selama 2 tahun, kini pendengarannya sudah sangat munurun.
“Dia enggak bisa mendengar kalau suaranya kecil, jadi kayak pendengaran orang tua meskipun usianya baru 20 tahun-an,” katanya kepada Bisnis.
Hal tersebut, menurutnya, karena fungsi telinga terus bekerja ketika ada suara --yang berasal dari musik melalui earphone ke telinga-- bahkan ketika tidur sehingga terjadi pelemahan saraf. Selain itu, earphone juga bisa menyebabkan luka fisik pada bagian telinga yang juga bedampak buruk.
“Terlebih lagi kalau dipakai sambil tidur, kita kan tidak tahu bagaimana posisi dan gerakan badan, jadi dikhawatirkan earphone-nya tertekan ke dalam telinga. Itu bisa sangat bahaya,” imbuhnya.
Sri mengungkapkan bahwa standar pemakaian perangkat audio yang disarankan adalah dengan rumus 60-60. Maksudnya ialah 60 menit durasi pemakaian dan 60 persen volume maksimal yang dianjurkan.
Setelah itu, telinga harus benar-benar diistirahatkan dengan tidak lagi mendengarkan melalui perangkat audio ataupun suara bising dari luar.