Bisnis.com, JAKARTA - Thailand meluncurkan ganja medis pertama untuk didistribusikan ke rumah sakit. Sebanyak 4.500 botol minyak ganja dikirimkan untuk merawat pasien rumah sakit. Hal itu merupakan penggunaan resmi pertama ganja untuk tujuan medis sejak langkah legalisasi penggunaan tersebut mulai berlaku tahun ini.
Thailand, yang memiliki tradisi menggunakan ganja untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan, melegalkan ganja untuk penggunaan medis dan penelitian tahun lalu untuk membantu meningkatkan pendapatan pertanian.
Organisasi Farmasi Pemerintah (GPO) mengirimkan botol berisi 5 ml minyak ganja kepada Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk didistribusikan ke rumah sakit untuk sekitar 4.000 pasien terdaftar, dengan 2.000 botol lagi yang akan didistribusikan bulan ini.
"Ini adalah hasil dari melegalkan ganja medis. Tidak ada agenda tersembunyi. Kami hanya ingin mendukung setiap pasien," kata Wakil Perdana Menteri Anutin Charnvirakul, yang juga Menteri Kesehatan Masyarakat, seperti dilansir Reuters, Kamis (8/8/2019).
Thailand sebelumnya diketahui memiliki "agenda mendesak" untuk mendistribusikan 1 juta botol ekstrak ganja dalam waktu 5 hingga 6 bulan, kata Anutin. Dia menambahkan bahwa GPO dan agen-agen lain akan memproduksi 200 ribu botol ekstrak setiap bulan mulai September 2019.
GPO akan mulai menanam tanaman ganja kedua bulan ini, bertujuan untuk memperluas ke budidaya rumah kaca pada awal 2020, sehingga dapat meningkatkan produksi minyaknya menjadi 150 ribu hingga 200 ribu botol.