Bisnis.com, JAKARTA – Berkat akuisisi outlet minuman asal Amerika Serikat, Coffee Bean & Tea Leaf beberapa waktu lalu, franchise makanan cepat saji asal Filipina, Jolibee semakin percaya diri memusatkan perhatiannya ke pasar Indonesia.
Jollibee memang sudah punya rencana membawa ‘ayam goreng dan spaghetti manisnya’ untuk berekspansi ke Indonesia sejak beberapa tahun lalu, dan hal ini semakin diperkuat setelah investasi besar-besaran yang dilakukannya pada perusahaan outlet minuman tersebut.
“Satu yang mungkin akan terjadi dan sangat menarik adalah Indonesia,” ujar Ysmael Baysa, chief financial Jollibee kepada Reuters.
Akuisisi Jollibee terhadap Coffee Bean dari perusahaan swasta Advent International dan beberapa firma lainnya, termasuk salah satu akuisisi luar negeri Jollibee dengan nilai tertinggi hingga saat ini, setelah Highlands Coffee di Vietnam.
Coffee Bean sendiri sudah memiliki 1.189 outlet di 27 negara, dan 101 outletnya kini berada di Indonesia.
“Coffee Bean memberikan kami presensi di Indonesia dan juga sebuah platform untuk bisa mengembangkan bisnis,” sambungnya.
Bisnis franchise restoran di Indonesia diketahui telah banyak dikuasai oleh Restoran Sederhana, McDonald’s, KFC dan Pizza Hutt.
Sementara itu, Jollibee telah memiliki 3.195 outlet di seluruh Filipina serta 1.418 outlet lainnya di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Serikat, Britania Raya dan China bersama dengan franchise lainnya milik Jollibee seperti Smashburger, Yonghee King, Chow King, Greenwich, Red Ribbon, serta Dunkin Donuts di China dan Burger King di Filipina.
Presiden dan kepala eksekutif Jollibee, Ernesto Tanmantiong menargetkan 50 persen penjualan akan datang dari luar negeri dalam tiga hingga lima tahun.
Jollibee sendiri memiliki ambisi untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia.