Bisnis.com, JAKARTA--Sebelum menikah, perencanaan jumlah anak merupakan urusan penting bagi keluarga baru. Penentuan jarak dalam kelahiran anak adalah perencanaan yang harus dilakukan.
Psikolog Anna Surti Ariani mengatakan, bila menikah tahun pertama dikaruniakan anak, maka pengaturan jarak anak kedua perlu direncanakan. Jarak yang ideal usia anak adalah 2-5 tahun.
"Jarak yang ideal ada 2-5 tahun, karena ada penelitian yang menyebutkan, frekuensi pertengkaran dengan jarak kelahiran kurang dari dua tahun lebih sering, dibandingkan dengan di atas dua tahun," ungkapnya di Jakarta, baru-baru ini.
Hal yang sering muncul dalam pernikahan adalah munculnya kehamilan yang tak diinginkan oleh pasangan suami istri. Contohnya, ada istri yang berencana menunda kehamilan kedua atau ketiga, tetapi tidak diaminkan oleh suami, sehingga muncul kehamilan tidak diinginkan.
Tantangan lain yakni adalah mertua untuk segera menambah jumlah cucu, atau pasangan yang mengincar anak laki-laki setelah memiliki beberapa anak perempuan.
Kehamilan tak direncanakan muncul, maka akan melahirkan penolakan-penolakan, seperti ibu yang malas makan, stres selama kehamilan hingga adanya usaha aborsi. Ketiga hal tersebut akan memicu terhambatnya tumbuh kembang janin. Efek psikologis lain yang timbul saat kehamilan tak direncanakan adalah perkembangan psikologis anak bakal tak optimal.
Di sisi lain, dampak positif yang muncul bila anak lahir dengan kehamilan yang direncanakan maka akan memberikan keuntungan kepada ibu, anak dan keluarga. Keuntungan yang bakal dimiliki ibu adalah bisa mengembangkan diri, mengurus keluarga lebih optimal dan menjadi perempuan yang bahagia.
Keuntungan yang diperoleh anak dengan adanya kehamilan yang direncanakan adalah memperoleh perhatian, mengembangkan secure attachment dan memiliki tumbuh kembang yang optimal. Dampak positif bagi keluarga adalah urusan finansial lebih tertata dan harmonis.
Health
Kehamilan Tak Direncanakan, Ini Efek Psikologis Bagi Ibu
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Mia Chitra Dinisari