Bisnis.com, JAKARTA — Apakah mungkin kepribadian di masa remaja dapat memprediksi risiko demensia di masa tua? Ternyata bisa dan mungkin.
Dalam penelitian di Amerika Serikat disebutkan bahwa risiko demensia ternyata lebih kecil pada orang yang memiliki kepribadian yang ceria, dewasa, tenang, dan energik di masa remajanya.
“Kepribadian yang tenang dan dewasa ketika remaja menurunkan 10% risiko demensia dewasa, dan kepribadian yang semangat dan ceria mengurangi 7% risiko demensia,” kata Kelly Peters, peneliti di American Institutes for Research di Washington.
Baca Juga Harga Emas Hari Ini |
---|
Temuan ini berawal pada tahun 1960-an, ketika lebih dari 82.000 siswa pada 1.200 sekolah menengah di AS mengikuti tes kepribadian. Lebih dari 50 tahun kemudian, sifat-sifat kepribadian mereka dibandingkan dengan diagnosis demensia.
Pada usia rata-rata 16 tahun, para siswa dinilai untuk 10 sifat: ketenangan, semangat, keteraturan, kepercayaan diri, kedewasaan/tanggung jawab, kepemimpinan, impulsif, keinginan untuk interaksi sosial, sensitivitas sosial, dan intelektual. Pada 2011-2013, ketika mereka hampir berusia 70 tahun, lebih dari 2.500 orang menderita demensia.
Setelah menyusun profil kepribadian mereka 50 tahun kemudian, peneliti menemukan bahwa risiko demensia lebih rendah di kalangan manula yang dulunya memiliki kepribadian yang tenang, kuat, dan dewasa. Peters mengatakan temuan ini dapat membantu orang tua atau sekolah untuk mengembangkan sistem dukungan sosial yang lebih baik pada anak remaja.
Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan kolerasi antara kepribadian dengan demensia di masa depan. Hal ini karena ada berbagai macam faktor sosial, lingkungan, dan genetik yang dapat berkontribusi pada risiko demensia.
Para peneliti juga menganjurkaan untuk tidak menggunakan penelitian ini untuk menyimpulkan kaitan langsung demensia dan kepribadian. Penelitian ini masih membutuhkan kajian lanjutan.