Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam perencanaan keuangan ada pakem-pakem dasar yang harus diperhatikan agar dapat membangun fondasi keuangan yang sehat.
Co-founder OneShildt Budi Raharjo mengatakan menghasilkan pendapatan tentu penting, tetapi bagaimana cara mengelola keuangan juga berpengaruh besar pada keberhasilan seseorang di masa mendatang.
.jpg)
Sehingga, pendapatan besar belum tentu bisa menjadi jaminan dapat bebas finansial.
"Kebiasaan baik akan berdampak pada keuangan yang baik, kebiasaan salah tentu akan membuat keuangan bocor terus. Dengan mencatat keuangan, kita akan tahu aliran uang yang dimiliki ke mana saja," ungkap Budi saat mengisi tema obrolan 'Muda Senang-senang, Tua Kaya Raya, Freelancer Juga Bisa' dalam acara Bisnis Community Meet Up pada Sabtu (26/10/2019).
Budi menyampaikan masalah umum yang dihadapi anak muda saat ini adalah penghasilan dan pengeluaran yang kerap kali saling kejar-kejaran.
Hal itu ditambah dengan kebutuhan jangka pendek dan menengah yang beragam, seperti menikah, membeli aset, atau kendaraan.
Oleh karena itu, dia menilai diperlukan 5 kecerdasan finansial untuk memecahkan problematika keuangan yang dihadapi para milenial.
Lima aspek itu meliputi mampu menghasilkan uang secara konsisten.
Kemudian adalah tahu bagaimana mengalokasikan pengeluaran dengan bijak, dapat mengembangkan uang misalnya dengan berinvestasi, mengerti untuk melakukan proteksi, serta peka terhadap beragam informasi.
Budi berpandangan anak muda biasanya cenderung tidak terbisa mengatur keuangannya karena belum memiliki tanggungan.
Kondisi seperti ini dapat terjadi karena orang tuanya mungkin masih dalam usia produktif.
Namun begitu anak muda menginjak usia 35 sampai 40 tahun, ketika orang tua pensiun dan uang pensiun sudah habis, di saat itulah generasi sandwitch dimulai.
"Dia mulai harus membayar kebutuhannya sendiri, membayar kebutuhan anaknya, dan mengcover kebutuhan orang tua beserta mertua," jelas Budi.
Pria yang mendapatkan Certified Financial Planner-nya (CFP) pada 2007 itu juga membagikan tips untuk para freelancer agar dapat survive secara keuangan dengan bidang yang digeluti.
Sarannya, penghasilan seorang freelancer dalam 3 bulan harusnya sudah bisa untuk menutupi pengleuaran dalam 3 bulan ke depan. Ini juga berlaku bagi milenial yang baru meniti karier.
"Harus fokus untuk membuat penghasilan. Jangan memikirkan investasi dulu, karena otak tidak bisa bekerja untuk memikirkan banyak hal. Tahu cara menciptakan uang, baru tahu bagaimana mengelolanya," ungkapnya.
Selain membahas soal keuangan, dalam acara Bisnis Community Meet Up kali ini juga diselenggarakan workshop menulis.
Para peserta diajak mengetahui teknik kepenulisan dan mengenal seluk-beluk dunia blogger bersama Head Social Media Bisnis.com Surya Rianto.
.jpg)
Acara yang berlangsung di CoHive D'lab, Jakarta Pusat, itu turut diisi dengan sejumlah games dan beragam doorprize voucher hiburan yang didukung oleh Kementerian Perhubungan, Great Eastern, dan Ancol Taman Impian.
GM Monetisasi dan Strategi Digital Bisnis.com Arnis Wigati mengatakan Bisnis Community merupakan wadah berjejaring sekaligus edukasi untuk pembaca setia dan potensial dari Bisnis Indonesia.
Bisnis Community hadir sejak September 2019. Para anggotanya terkumpul di grup WhatsApp dan juga di Telegram mendiskusikan berbagai tema mulai dari finansial seperti investasi hingga ekonomi nasional.
Antusias yang tinggi dari para anggota Bisnis Community kemudian dilanjutkan dengan gelaran Bisnis Community Meet Up yang saat ini sudah berjalan dua kali.
Arnis mengatakan anggota grup Bisnis Community berasal dari berbagai latar belakang mulai dari pegawai swasta, mahasiswa, entrepreneur, hingga ibu rumah tangga dengan rentang usia 19 sampai 42 tahun dari berbagai kota.
