Media Film Pendek
Bersamaan dengan momen pelantikannya sebagai Duta Nasional UNAIDS, Atiqah Hasiholan meluncurkan sebuah film pendek yang menjadi debut pertamanya sebagai sutradara, berjudul Posi(+)if. Bekerjasama dengan Visinema, Atiqah memboyong aktris Della Dartyan dan Oka Antara di dalamnya.
Film pendek adalah media yang dipilihnya untuk mengampanyekan program, karena menurutnya cerita dalam bentuk audio visual bisa menjangkau massa yang lebih banyak, agar pesan ini tersampaikan dengan baik.
“Instead of aku ngomong di podium atau diskusi, Akenapa enggak aku bikin film sendiri aku yang tulis, menyuarakan campaign-ku, menyuarakan apa yang ingin aku ekspresikan dibantu dengan UNAIDS? Ya, akhirnya sepakat dibikin lah film ini,” jelas Atiqah.
“Kalau (film) pendek orang bisa nonton di Youtube karena kita mau ngasih tahu ke banyak orang. Takutnya kalau kepanjangan orang capek jadi males. Kalau pendek orang lagi di transportasi umum atau makan siang, bisa mengakses. Jadi lebih mudah saja untuk informasinya,” sambungnya.
UNAIDS menunjuk aktris Atiqah Hasiholah sebagai UNAIDS National Goodwill Ambassador untuk Indonesia.JIBI/Bisnis/Ria Theresia Situmorang.
Atiqah bercerita bahwa latar belakang pemeran utama dari keluarga harmonis memang sengaja ia pilih untuk mengawali cerita, agar semakin banyak orang tersadar bahwa semua kalangan masyarakat bisa saja berisiko mengidap penyakit menular ini. Latar belakang cerita ini yang akhirnya diapresiasi lebih oleh pihak UNAIDS.
“Jadi untuk orang ODHA di Indonesia, mereka perlu tahu, saat ini mereka benar-benar di-support, di-encouragement dengan cara film dan kerjasama dengan public figure, kita harapnya masyarakat Indonesia bisa jadi lebih paham soal keadaan dan risiko (HIV dan AIDS),” ungkap Tina.
“HIV ini bukan death sentence, karena teknologi sekarang ada satu pil yang bisa diminum harian. Saya senangnya, film ini memberikan pesan kalau orangnya menerima ia mengidap penyakit ini, dan setelahnya semua bisa diatur,” tutup Tina.