Kandungan Suntik Putih
Klaim suntikan pemutih dari suatu produsen menurut Eddy, sebetulnya bisa berbeda dari kajian ilmiah dari pasien yang sudah berhasil, atau literatur review bidang dermatologi.
Walaupun banyak zat aktif yang diklaim sebagai suntikan pemutih, namun sebetulnya hanya sedikit yang valid.
Suntik putih sebenarnya ada yang berisi vitamin C atau cairan asam askorbat berwarna jernih kekuningan. Metode penyuntikan vitamin C ada beberapa cara yakni melalui otot (intramuskular), penyuntikan di bawah kulit (subkutan), serta pembuluh darah (intravena).
"Vitamin C intravena dosis 1000 mg - 4000 mg dapat diberikan dengan teknik pemberian dan jadwal pemberian tergantung pengalaman dokter dan hasil pemeriksaan pasien," kata Eddy.
Cara kerja suntik putih, vitamin C berinteraksi dengan gugus cuprum pada enzim tyrosinase, sehingga enzim tyrosinase yang berfungsi membentuk melanin jadi kurang aktif.
Sementara, vitamic C dosis 600 mg-1200 miligram dalam penyuntikan diberikan sekali sampai dua kali seminggu tergantung hasil pemeriksaan dokter.
Selain vitamin C, suntik putih juga ada yang mengandung reduced glutathione atau biasa disingkat GSH.
Suntik putih yang berisi kandungan glutathione, kata Eddy, lebih baik ketersediaan hayati-nya alias bioavailabilitasnya.
Glutathione bekerja dengan cara menghambat enzim tyrosinase dan memecah granul melanin pekat menjadi melanin tidak pekat (eumelanin jadi feomelanin).
"Beberapa tahun ini ada penemuan asam traneksamat yang bisa menghambat plasmin, asam arachidonat, dan alpha melanocyte stimulating hormone. Yang pada akhirnya menekan produksi melanin oleh sel kulit," jelas Eddy.