Bisnis.com, JAKARTA - Survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa film nasional mampu bersaing dengan film asing, khususnya pada segmentasi pasar anak muda.
Berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.000 responden ini, sebanyak 67 persen generasi muda berusia 15-38 tahun menyatakan telah menonton setidaknya satu film nasional dalan setahun terakhir. Adapun, hanya 55 persen responden yang menonton film asing.
Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando, mengatakan bahwa film nasional mampu menjawab kebutuhan penonton di Indonesia, meski harus menghadapi gempuran film-film asing.
"Temuan ini menjawab keraguan tentang kecintaan anak muda Indonesia pada film nasional," ujar Ade saat peluncuran riset yang diselenggarakan SMRC bersama Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), di Jakarta pada Kamis (16/1/2020) sore.
Tak hanya itu, kecenderungan menyukai film nasional kian menguat di kalangan kelompok usia paling muda, yakni 15-22. Terdapat 81 persen dari kelompok usia tersebut menyatakan bahwa menonton satu film nasional, sementara 51 persen menonton tiga kali film nasional di bioskop dalam setahun terakhir.
Ketua Umum APFI Chand Parwez menyampaikan bahwa perfilman Indonesia memang menunjukkan pertumbuhan sejak 2016. Dia bersama APFI pun berkomitmen untuk menghadirkan karya-karya yang diminati penonton film di bioskop.
"[Kami] berinvestasi dengan terus menghadirkan variasi genre dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di bidang usaha, khususnya eksibitor, bidang kreatif, komunitas, dan pendidikan," tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, kerja sama itu mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan peluang agar market share film Indonesia semakin tinggi.