Bisnis.com, JOGJA - Jika Anda tengah melancong di sekitar ikon wisata Kota Jogjakarta, Malioboro, luangkan waktu untuk berburu kuliner legendaris di lantai 2 Pasar Beringharjo.
Lantai 2 sayap timur Pasar Beringharjo biasanya terkenal sebagai zona rempah-rempah. Namun di ujung paling timur deretan los itu, berkumpul warung-warung kuliner legendaris yang telah berdiri selama tiga generasi.
Warung-warung yang menyajikan makanan lezat secara turun temurun biasanya punya rahasia khusus. Mereka pun menjaga keaslian resep keluarga dan cara yang sama untuk mengolah makanan.
Sego Empal Bu Warno
Salah satu kuliner legendaris itu adalah Sego Empal Bu Warno. Menu andalan warung ini adalah sego empal dengan sambal bawang korek dan lalapan. Rasanya tak perlu diragukan lagi, seluruh wisatawan luar kota memburunya setiap libur panjang.
Saat digigit, daging empal terasa lembut dengan serat-seratnya yang mudah hancur. Rasa gurih rempah langsung mengeruak di dalam mulut. Untuk menambah rasa pedas, empal bisa dicocolkan dengan sambal korek, atau sambal petis jika ingin mendapatkan rasa yang agak manis. Petis di warung ini terlihat seperti saus pasta kental berwarna hitam yang terbuat dari kaldu sapi. Rasanya manis, gurih, agak asin, dan memiliki aroma daging yang khas.
Sego empal Bu Warno. (Harian Jogja-Salsabila Annisa Azmi)
Pengelola Sego Empal Bu Warno sejak 1991, Era Noviana mengatakan ada satu kunci rahasia yang membuat kelezatan empal Bu Warno konsisten dan menjadi legenda. Daging sapi yang digunakan adalah daging bagian pangkal betis dan paha yang tak banyak mengandung lemak.
"Daging empal di sini benar-benar empuk dan gurih karena memasaknya pakai kayu bakar dan bumbunya rempah alami. Daging direbus [selama] lima jam, dibacem, didiamkan 12 jam, baru digoreng. Proses lama, tapi rasa selalu unggul," kata Era.
Selain empal daging dan ratengan jeroan, Warung Empal Bu Warno juga menyediakan menu lain seperti abon sapi dan ayam, keripik paru, keripik ceker, kerupuk kulit atau rambak, sayur lodeh, sayur asem, kikil, koyor, es asem, serta wedang secang. Satu porsi sego empal dihargai Rp24.000. Pelanggan pun bisa membawa pulang oleh-oleh abon khas Bu Warno.
"Ada abon ayam, abon sapi super, dan abon campuran keduanya yang diproses dengan tangan langsung, bahan alami. Harganya mulai dari Rp340 per kilonya," kata Era.
Gado-Gado Bu Hadi
Di depan lapak sego empal, berdiri warung Gado Gado Bu Hadi yang sudah dikelola tiga generasi. Gado-gado yang disajikan di sini berisi aneka sayur yang porsinya tidak pelit. Mulai dari kecambah, kacang panjang, selada, tomat, kentang hingga bayam. Tambahannya ada telur rebus, bakwan, dan kerupuk udang. Rasa bumbu kacang yang menyelimuti gado-gado ini benar-benar legit, kental dan gurih.
Salah satu pengelola Gado Gado Bu Hadi, Sugiya, mengatakan hal spesial dari gado-gado yang sudah ada sejak 1952 ini memang bumbu kacangnya. "Bumbunya sudah dibuat dulu. Saya di warung tinggal tuang. Bumbunya yang buat tetap dengan tangan keturunan-keturunannya generasi pertama," kata Sugiya.
Gado Gado Bu Hadi. (Harian Jogja-Salsabila Annisa Azmi)
Selain gado-gado, tersedia juga lotek dan kupat tahu. Untuk gado-gado Rp16.000 per porsi sedangkan lotek Rp10.000.
Minuman yang paling ikonik di warung ini adalah es kopyor sirup pandan seharga Rp8.000. Jika tak ingin jauh-jauh ke Pasar Beringharjo, Sugiya menyarankan pelanggan setia Gado Gado Bu Hadi untuk memesannya melalui aplikasi ojek online.
Warung Nasi Pak Sukir
Berjalan ke belakang lapak Gado Gado Bu Hadi, ada etalase kaca berisi aneka lauk pauk. Di situ lah letak lauk pauk legendaris ala Warung Nasi Pak Sukir. Di dalam etalase itu ada sayur tempe, sayur daun pepaya, opor ayam telur, aneka ikan goreng, ayam goreng, hingga aneka olahan daging menthok.
Pengelola generasi kedua, Sunarti, mengatakan semua lauk pauk itu langsung dimasak di pasar menggunakan kayu bakar. "Makanya rasanya segar dan gurih bumbu meresap seluruhnya," kata Sunarti.
Dapur Pak Sukir. (Harian Jogja-Salsabila Annisa Azmi)
Nasi opor ayam telur dipadu dengan sayur tempe dan sayur daun pepaya yang sama sekali tak pahit menjadi favorit wisatawan. Rasa masakan di warung nasi ini memang gurih, lidah bisa merasakan bumbu rempah alami begitu meresap pada daging hingga sayurannya.
Sunarti bahkan berani menjamin tak ada warung nasi dengan harga per porsi lebih mudah selain di sini. Nasi rames sayur mayur tiga jenis dengan porsi tak pelit bisa didapat dengan harga Rp5.000 saja. Nasi telur plus sayur seharga Rp10.000, nasi ikan plus sayur Rp13.000, nasi ayam kampung Rp23.000 dan nasi mentok Rp35.000. Sunarti menjelaskan banyak wisatawan luar DIY yang rutin makan di sini selama masa tinggal karena harganya yang murah dan porsinya yang banyak.
Soto Bu Pujo
Berburu kuliner di Pasar Beringharjo, tentu tak lengkap tanpa Soto Bu Pujo yang berdiri sejak 1955. Soto sapi racikan warung Bu Pujo ini sangat khas Jogja, yaitu dengan kuah yang bening.
Satu porsinya berisikan nasi putih, potongan kobis, tauge, bihun, dan tidak lupa potongan daging sapi, serta taburan bawang goreng dan daun sledri. Rasa kuah yang segar dan gurih langsung terasa saat mencicipinya. Perpaduan kaldu sapi dan bumbu rempahnya pas, rasanya ringan tidak berlebihan.
Pujo, pemilik generasi kedua, mengatakan sejak awal berdiri, kuah soto ini selalu dimasak menggunakan kayu bakar.
"Rasanya jadi tidak pernah berubah. Mayoritas pelanggan yang masa kecilnya di Jogja, kalau pulang kampung selalu kemari nambah bermangkuk-mangkuk. Kata mereka rasa tidak pernah berubah, selezat dulu," kata Pujo.
Soto daging sapi Bu Pujo. (Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi)
Soto ini semakin memanjakan lidah jika dimakan dengan keripik tempe yang renyah dan gurih. Ada juga menu pendamping seperti tahu bacem dan perkedel. Sungguh serasa surga kuliner di tengah pasar.
Selain soto, Warung Soto Daging Sapi Bu Pujo ini juga mempunyai menu khas. Es campur berwarna pink yang terdiri dari sirup merah, kelapa muda, cendol dan santan. Untuk harga seporsi soto ini dibanderol dengan Rp12.000 dan es campur Rp5.000.
Seusai berkeliling, berburu santapan lezat, boleh juga mampir ke Wedang Jeruk Serai bu Lina. Warung ini menyediakan aneka jenis minuman tradisional. Mulai dari yang simpel seperti es teh, es asem, dan es jeruk, hingga yang unik seperti es nangka, es kolang-kaling, es tape, dan tentunya es jeruk serai. Semua minuman ini dihargai mulai dari Rp2.000 hingga Rp4.000 saja.
"Paling spesial es jeruk serai. Sebenarnya ini es jeruk nipis, tapi diberi daun serai yang sudah digeprek dan dibakar. Ini bisa dikasih es, bisa juga disajikan panas," kata Lina.