Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Kamis (23/1/2020), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan tidak akan menutup akses atau melakukan pembatasan perjalanan dari dan ke Daratan China melalui jalur udara, laut dan darat pasca penyebaran kasus coronavirus atau virus corona yang masif dari Wuhan, Hubei, China.
Sebagai gantinya, Kementerian Kesehatan hanya mengeluarkan anjuran perjalanan (travel advisory) guna meminimalisir dampak pandemi tersebut.
"Kita tidak melakukan restriksi, pembatasan perjalanan orang, karena bisnis bisa merugi, ekonomi bisa berhenti," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I, Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Ma'aruf di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (22/1/2020) malam.
Baca Juga Virus Corona Picu Kematian 17 Orang |
---|
Anas menjelaskan terdapat upaya yang dilakukan pihaknya sebagai pintu gerbang negara dalam upaya membentengi diri dari penyebaran penyakit mematikan ini.
Hal tersebut seperti peningkatan pengawasan terhadap penerbangan asal China, pengadaan fasilitas kesehatan seperti thermal scanner, health alert card dan alat pelindung diri, serta membekali petugas dengan informasi terbaru.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Vensya Sitohang menambahkan, langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah memberi informasi perjalanan (travel information) guna mengedukasi masyarakat mengenai situasi kedaruratan kesehatan dunia saat ini.
"Travel information meliputi hal-hal perlu diketahui oleh pelancong. Informasi ini agar bisa diketahui orang banyak dan gampang dicari, kami membuatkan link infeksiemerging.kemkes.go.id yang terhubung dengan Kementerian Pariwisata," pungkas Vensya.