Bisnis.com, JAKARTA – CEO rumah produksi Falcon Pictures, HB Naveen yang baru saja melakukan soft launching layanan media streaming Over-the-Top (OTT) Klik Film, menyebut bentuk kompetisi antar pemain di model bisnis yang sama lebih ditekankan kepada konten yang ditawarkan.
“Klik Film terkonsentrasi pada konten yang terkurasi dan lebih penting lagi sampai setiap bulannya ada 6 sampai 8 film yang baru. Itu yang membedakan, bukan hanya padlock saja. Film kami 90 persen ditayangkan secara eksklusif, tidak di bioskop,” ujar HB Naveen kepada Bisnis pada Rabu (22/1/2020).
Meski sudah rilis sejak 4 tahun lalu melalui Beta, Falcon Pictures juga menjanjikan akan mengadakan event nonton bareng yang dimaksudkan untuk membudayakan budaya menonton film berkualitas bersama dengan film-film teranyar.
Selain menyediakan film-film Indonesia produksi Falcon Pictures seperti sekuel film Si Doel, Warkop DKI hingga Dilan, untuk Klik Film, korporasi ini mengklaim telah mengimpor ratusan film per tahunnya untuk dihadirkan dalam platformnya.
HB Naveen pun menyebut tidak menutup kemungkinan untuk serial sekuel film populernya selama ini untuk dihadirkan di Klik Film.
“Kami terbuka secara kreativitas (film dibuatkan serial), tapi akan ada surprise yang ditunggu-tunggu. Mudah-mudahan kita bisa nonton bareng untuk menyaksikan surprise itu setiap bulannya,” sambungnya.
Pihak Falcon pun mengakui sudah bekerjasama dengan operator seluler sebagai penyedia infrastruktur dengan langkah konkritnya adalah penawaran paket bundling. Selain itu, model bisnis yang dijalankan Falcon hingga saat ini adalah dengan meniadakan iklan.
“Kami memang membuatkan bisnis model seperti Netflix bukan Hulu. Sampai sekarang kami ingin buat seperti itu, kami ikuti arah industri dan perkembangannya seperti apa,” ujar HB Naveen.
Dibanderol dengan harga Rp7 ribu per minggu, Klik Film sudah dapat diunggah melalui Google Play dan App Store.