Bisnis.com, JAKARTA - Tren vaksinasi di Indonesia sekarang ini masih dianggap sebuah kewajiban, dimana seharusnya pemberian imunisasi atau tindakan pencegahan terhadap penyakit itu haruslah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkannya.
Apalagi di tengah mewabahnya kasus virus corona novel yang tengah hangat dibicarakan, seharusnya membuat semua orang sadar akan pentingnya vaksin dalam menjaga ketahanan tubuhnya.
dr. Kristoforus Hendra Djaya yang merupakan dokter ahli vaksin sekaligus CEO inHarmony Clinic mengatakan tren vaksin di Tanah Air masih sebatas yang diprogramkan pemerintah, dalam artian kesadaran atas vaksinasi sendiri masih kurang.
"Kalau di Indonesia kita bicara vaksinasi ini masih sejalan dengan yang diprogramkan pemerintah saja," ungkap dokter Kristo seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis.com.
Tantangan yang dihadapi dalam membangun kesadaran dalam melakukan vaksinasi, menurut pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini salah satunya adalah masih minimnya edukasi serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya langkah pencegahan penyakit.
“Tantangan pencegahan penyakit melalui vaksinasi juga terpengaruh dari luar, salah satunya yakni di dunia saat ini ada isu yang berkembang oleh golongan vaccine hesitancy yang mana sebagian di antaranya mengkotakkan diri sebagai golongan anti vaksin,” ujar Kristo.
Dia pun menjelaskan, bahwa kenyataannya sebenarnya berbeda, yang disebut anti vaksin sendiri sebenarnya mereka yang ragu terhadap vaksin-vaksin tertentu namun antipati terhadap seluruh vaksin.
"Keraguan tersebut kemudian digunakan untuk mempengaruhi orang lain sehingga vaccine hesitancy menjadi bertambah banyak. Ironisnya lagi, dengan kemudahan akses media sosial hingga isu ini berkembang lebih cepat dan semakin besar," terangnya.
Untuk itu, lanjut Kristo, melalui yayasan BSI ini kami mengajak seluruh kalangan yang peduli terhadap vaksinasi atau imunisasi untuk bersama-sama membangun awareness atau kesadaran terhadap pentingnya vaskinasi itu sendiri.
Yayasan BSI sendiri merupakan lembaga nirlaba atau non profit yang lahir sejak September 2019 dengan misi berfokus pada edukasi kepada masyarakat dan petugas, serta media mengenai pencegahan penyakit, khususnya yang diakibatkan oleh penyebaran virus yang berbahaya melalui vaksinasi.