Ilustrasi startup./olpreneur.com
Relationship

11 Risiko Kerja di Perusahaan Startup

JIBI
Rabu, 12 Februari 2020 - 05:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Boomingnya bisnis startup saat ini, membuat banyak perusahaan yang berlomba-lomba mmebuka perusahaan rintisan yang sama dengan sasaran berbeda.

Bermunculannya perusahaan ini, tentunya membuat banyak pekerja yang tertarik untuk bekerja di perusahaan yang tren nya sedang naik daun itu.

Tapi, tidak selamanya bekerja di perusahaan startup itu menyenangkan. Pasalnya, risiko bekerja untuk perusahaan start-up sangat berbeda dengan perusahaan yang lebih mapan.

Berikut beberapa risiko bekerja pada perusahaan start-up yang mungkin ingin dipertimbangkan sebelum menerima tawaran bekerja di sana seperti dikutip dari allowmenstalk berikut ini : 

1. Gaji rendah

Salah satu risiko bekerja untuk perusahaan start-up adalah Anda mungkin akan diberi gaji lebih rendah. Kebanyakan perusahaan start-up arus kas keuangannya belum stabil seperti perusahaan mapan, jadi pada umumnya mereka hanya mampu memberi gaji yang lebih rendah di awal. Penting untuk membuat kesepakatan tentang bagaimana gaji akan berkembang seiring berjalannya waktu. 

2. Tidak ada rincian pekerjaan

Saat ini, deskripsi pekerjaan tidak berarti banyak karena kebanyakan karyawan harus bisa dan harus mau melakukan apapun yang dibutuhkan di tempat kerja, terlepas dari apa yang ada dalam deskripsi pekerjaan. Ketika Anda bekerja untuk perusahaan start-up, tidak akan ada deskripsi pekerjaan. Anda membantu jika diperlukan dan membentuk peran sendiri.

3. Jadwal kerja tak teratur

Beberapa perusahaan start-up memulai dengan pekerja paruh waktu karena mempekerjakan karyawan tetap terlalu berisiko. Jam kerja yang tidak teratur harus menjadi sesuatu yang bisa dihadapi. Mungkin Anda akan bekerja 20 jam minggu ini, tapi hanya 8 jam pada minggu depan.

4. Jam kerja panjang

Meskipun beberapa perusahaan start-up memulai usaha dengan pekerja paruh waktu, orang lain akan meminta Anda bekerja penuh waktu dan bahkan lebih lama, dengan bayaran sedikit. Yang paling penting adalah membangun bisnis dari awal ke atas, jadi bekerja sekuat tenaga amat dibutuhkan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda bersedia bekerja seharian untuk mendapatkan kompensasi yang didapatkan.

5. Minim keuntungan

Perusahaan start-up mungkin tidak dapat memberikan keuntungan atau fasilitas sebanyak perusahaan mapan. Apa artinya bagi Anda jika tidak mendapat asuransi kesehatan atau fasilitas lain? Jika tidak ada cara lain untuk memiliki asuransi kesehatan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan tawaran pekerjaan yang lain.

6. Minim keamanan

Hampir tidak ada jaminan pekerjaan di luar sana, tapi banyak pemula tidak dapat menawarkan keamanan sama sekali. Bisnis mungkin tidak tumbuh seperti yang diharapkan, atau klien mungkin memilih untuk mengambil bisnis di tempat lain. Dalam kasus ini, Anda akan menjadi orang pertama yang dipotong dari anggaran.

7. Minim fasilitas

Jangan kaget bila Anda harus bekerja menggunakan laptop pribadi dan beli alat tulis sendiri. Beberapa perusahaan start up bahkan tidak memiliki bangunan kantor, jadi Anda mungkin akan bekerja dari rumah atasan, rumah sendiri, atau di tempat lain. Setelah memiliki bangunan kantor atau tempat untuk bekerja, Anda harus siap karena juga diharapkan membantu bekerja sebagai manajer kantor sejaligus resepsionis.

Meski ada banyak risiko bekerja untuk perusahaan start-up, ada juga keuntungan yang bisa didapat. Sering kali, Anda akan bekerja sama dengan pemiliknya dan begitu perusahaan tersebut lepas landas, Anda mungkin menjadi yang pertama dalam antrean kenaikan gaji dan posisi yang lebih tinggi. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah didapatkan di perusahaan besar.

Penulis : JIBI
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro