Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa obat Remdesivir yang dikembangkan untuk virus Ebola berpotensi untuk mengobati virus corona terbaru, Covid-19 yang telah menginfeksi puluhan ribu orang di seluruh dunia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari University of Alberta dengan judul The antiviral compound remdesivir potently inhibits RNA-dependent RNA polymerase from Middle East respiratory syndrome coronavirus yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry.
Menurut penulis penelitian, obat Remdesivir sebelumnya telah terbukti efektif melawan virus sepua lainnya. Oleh karena itu, tim ingin menguji kemanjuran obat itu terhadap jenis Covid-19 yang baru.
Remdesivir adalah obat antivirus baru dalam kelas analog nukleotida yang dikembangkan oleh Gilead Sciences sebagai obat untuk penyakit virus Ebola dan infeksi virus Marburg. Selanjutnya, obat ini ditemukan dapat menunjukkan aktivitas antivirus terhadap RNA beruntai tunggal seperti pada beberapa virus termasuk MERS dan SARS.
Awal tahun ini, obat tersebut telah diuji coba pada pasien dengan virus corona di Amerika Serikat. Pasien menerima obat pada hari ketujuh setelah infeksi dan menunjukkan gelaja yang mereda pada hari kedua pemberian obat.
Pada konferensi pers di Beijing, Asisten Direktur Jenderal World Health Organization Bruce Alyward mengatakan bahwa obat Remdesivir adalah satu-satunya obat yang saat ini telah menunjukkan efektivitas terhadap Covid-19.
Tim peneliti menulis bahwa Remdesivir adalah molekul baru yang telah menunjukkan spektrum aktivitas yang luas terhadap virus RNA. Mereka menjelaskan bahwa obat ini sebenarnya adalah inhibitor analog nukleotida yang menghambar RNA Polimerase.
Matthias Gotte, ahli virologi mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Remdesivir pada dasarnya meniru salah satu blok pembangun alami untuk RNA sitesis yang diperlukan dalam proses replikasi genom virus.
“Setelah obat dimasukkan ke dalam ranta RNA yang berkembang, virus tidak dapat lagi mereplikasi,” terangnya.
Dia menambahkan bahwa saat ini uji klinis untuk pasien Covid-19 sedang dilakukan dan hasilnya diharapkan bisa keluar pada bulan April. Namun, dia memperingatkan bahwa kemungkinan akan butuh lebih daru satu obat untuk melawan penyakit yang timbul dari virus corona baru ini.
Namun demikian, Gotte mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan yang penting mengingat situasi saat ini yang cukup genting di banyak negara. Dia menambahkan bahwa penelitian ini melihat cara obat antivirus ini bekerja melawan virus corona yang baru.