Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) melakukan proses pemisahan cairan (ekstraksi) struktur pernafasan (respirasi) kelelawar asal Kepulauan Riau di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). Penelitian respirasi kelelawar tersebut untuk memastikan apakah di dalamnya terdapat virus corona 2019-n CoV dan kemungkinan untuk dibuatkan vaksin pada tahapan proses penelitian berikutnya. ANTARA FOTO/Moch Asim/
Health

Perkembangan Vaksin Virus Corona dan Terapi Tertarget

Syaiful Millah
Selasa, 10 Maret 2020 - 13:45
Bagikan

Rute Infeksi Virus Corona

Ketika virus yang diselimuti menginfeksi sel, mereka melakukannya dengan menggunakan proses dua tahap. Pertama, melibatkan koneksi dengan reseptor permukaan sel target. Kedua, melakukan fusi dengan membran sel.

Dalam kasus virus corona, langkah pertama mengharuskan protein spesifik dalam virus yang disebut dengan protein spike (S) dan menjalani modifikasi biokimia. Langkah ini disebut priming protein S.

Dengan demikian, enzim yang bertanggung jawab untuk priming potensi S adalah target terapi potensial yang bisa dilakukan untuk menghambat mekanisme infeksi dan dapat mencegah virus masuk ke dalam sel.

“Mengungkap faktor sel mana yang digunakan oleh SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam sel, memberikan wawasan tentang penularan virus dan mengungkapkan terapi tertarget yang bisa dilakukan,” tulis penelitian seperti dikutip Medical News Today, Selasa (10/3).

Penulis studi ini adalah Stefan Pohlmann, profesor biologi infeksi di George August University sekaligus Kepala Unit Biologi Infeksi dari Pusat Primata Jerman.

Pohlmann dan koleganya menunjukkan bukti bahwa protein SARS-CoV-2 berkaitan dengan reseptor yang sama dengan protein virus S dari SARS, yang disebut dengan ACE 2.

Intinya, penelitian menunjukkan bahwa protein virus corona S (camostat mesylate dan TMPRSS2) dapat menghambat infeksi sel paru-paru dari SARS-CoV-2.

“Camostat mesylate adalah senyawa yang terkait dengan aktivitas antivirus yang berpotensi meningkat, dengan demikian dapat dipertimbangkan untuk pengobatan pasien yang terinfeksi virus corona baru,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro