Bisnis.com, JAKARTA – Berbagai pihak di seluruh dunia terus berupaya menghadirkan vaksin yang ampuh untuk melawan virus corona baru atau Covid-19.
Kali ini, perusahaan Inggris tengah mencari partisipan uji coba vaksin virus corona (Covid-19). Salah satu upayanya adalah melakukan uji coba vaksin pada manusia. Rencana ini sedang diupayakan oleh Pusat Inovasi Queen Mary Bio Enterprises di London, Inggris.
Dilansir dari New York Post, Rabu (11/3) lembaga tersebut dilaporkan sedang mencari 24 orang relawan untuk disuntikkan virus corona dan mengikuti menjalani serangkaian perawatan yang sudah disiapkan. Para relawan ini akan dibayar sebesar US$4.588 untuk melakukan hal tersebut.
Hal ini memang terlihat sangat berisiko, tetapi menjadi upaya yang dilakukan oleh perusahaan riset dan pengembangan medis bernama Hvivo, untuk mengembangkan vaksin dari virus corona baru atau SARS-CoV-2.
Nantinya, para partisipan yang terpilih setelah melalui serangkaian tes akan diberikan dua virus strain yang lebih lemah, yakni 0C43 dan 229E. Virus tersebut dapat menyebabkan gejala pernapasan ringan. Setelahnya, mereka akan diberikan vaksin tertentu.
Langkah berikutnya, dokter akan menganalisis respons pasien terhadap vaksin dan hasilnya akan membantu para peneliti memfokuskan diri pada perawatan paling efektif untuk melacak dan melawan virus dengan cepat.
Perusahaan juga telah menyatakan bahwa selain kerugian berupa penyakit yang disuntikkan, para partisipan juga harus berada di karantina selama 2 minggu, mengonsumsi makanan yang ditentukan, dan menghindari kontak dengan manusia.
Kepala Ilmuwan Hvivo, Andrew Catchpole mengatakan bahwa para peneliti akan mendapatkan hasil setelah beberapa bulan melakukan studi vaksin terhadap partisipan.
“Perusahaan obat bisa mendapatkan ide yang sangat bagus dalam beberapa bulan setelah memulai studi vaksin, menggunakan sampel orang yang kecil,” katanya.
Sementara itu, Executive Chairman Open Orphan, perusahaan induk Hvivo mengatakan pihaknya akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu dunia dalam pertempuran melawan Covid-19.
“Ilmuwan dan ahli virus Hvivo, terutama pendiri Hvivo dan ketua dewan penasihat ilmiah kami, John Oxford, memiliki sejarah panjang dan pengalaman yang mumpuni dalam menghadapi tantangan,” katanya seperti dikutip Independent.
Akan tetapi, perusahaan juga mengumumkan bahwa pengujian vaksin virus corona akan dilakukan setelah Hvivo mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Produk Kesehatan Inggris.
Adapun berdasarkan catatan Worldometer, hingga hari ini jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai angka 119. 284. Dari jumlah tersebut, angka kematian yang tercatat mencapai 4.300 orang sementara angka kesembuhannya mencapai 66.582 orang.